PIKIRAN RAKYAT – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan kemungkinan besar pihaknya menolak menyetujui keinginan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Hal ini menyangkut permintaan penurunan tarif impor global yang dikenakan AS atas Israel.
Trump mengatakan kemungkinan AS tidak akan mencabut tarif pada Israel senilai 17 persen. Obrolan ini dibahas dalam pertemuan Trump-Netanyahu di Gedung Putih.
Pemimpin Israel itu bahkan sempat berjanji untuk menghilangkan defisit perdagangan dengan AS dan melakukannya dengan segera, sebagai kompromi.
Namun, Trump mengatakan kebijakan itu kemungkinan tidak cukup baginya untuk mencabut tarif 17 persen yang dikenakannya pada negara itu minggu lalu.
“Mungkin tidak, jangan lupa, kami banyak membantu menjaga Israel,” katanya, dikutip Selasa, 8 April 2025.
“Kami memberi Israel 4 miliar dolar AS (Rp67.4 Triliun) pertahun, itu banyak,” ucapnya lagi.
Negosiasi Sebelumnya
Israel termasuk salah satu negara yang kena dampak dari kebijakan tarif global oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Menteri Keuangan Israel mengaku sedang dalam upaya untuk minta ‘harga sekutu’ kepada AS.
Dalam keterangan terakhir, ia mengatakan pihaknya sedang melakukan pembicaraan agar tarif itu dikurangi.
Pekan ini, Trump mengenakan kenaikan tarif baik bagi teman maupun lawan. Kebijakan diumumkan hanya sehari setelah Israel menghapus seluruh bea masuk yang tersisa atas impor dari AS.
Trump menetapkan sejumlah tarif yang paling berat untuk mitra dagang utama, sementara barang-barang dari Israel, yang merupakan penerima bantuan militer terbesar dari AS, dikenakan tarif sebesar 17 persen saja.
“Menteri Keuangan terus melakukan dialog dengan pemerintahan AS dengan tujuan untuk mengurangi ruang lingkup tarif tersebut dan mengurangi dampaknya terhadap industri Israel,” kata Menteri Keuangan Bezalel Smotrich di X (dulu Twitter), pada Kamis, dilihat Sabtu, 5 April 2025.
Smotrich sebelumnya telah bertemu dengan mitranya dari AS, Scott Bessent, di Washington pada Maret lalu.
Kemudian hari Selasa lalu, ia mengumumkan bahwa Israel telah menghapus seluruh bea masuk yang tersisa atas impor dari AS, yang memengaruhi satu persen barang-barang AS yang masih dikenakan bea.
Setelah Trump mengumumkan tarifnya, eksekutif Israel menghadapi kritik keras atas penghapusan bea masuk mereka sendiri.
“Smotrich terburu-buru untuk menghapus semua tarif atas impor dari AS ke Israel, dan sebagai balasannya, ia menerima tarif 17 persen atas impor barang dari Israel ke AS. Jenius,” kata anggota legislatif Israel dari kalangan sentris, Vladimir Beliak, di X.
Asosiasi Produsen Israel (MAI) juga mengatakan bahwa pengumuman tarif Trump benar-benar mengejutkan mereka.
“Sepertinya penerapan bea masuk ini kemungkinan terkait dengan defisit perdagangan AS dengan Israel,” kata MAI dalam sebuah pernyataan. ***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News