Jakarta –
Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun menyampaikan keresahannya terhadap judi online (judol) hingga pinjaman online alias pinjol yang menyengsarakan masyarakat. Dia berharap masyarakat menjauhi hal-hal itu.
“Judi online ini mengisap ekonomi. Masyarakat makin susah dan negara dibikin susah karena jumlah uang yang beredar di Indonesia menjadi menyusut,” kata Misbakhun dalam keterangannya, Sabtu (30/11/2024).
Politikus yang dinobatkan sebagai Figur Akselerator Kemajuan Kategori Reformasi Sektor Keuangan pada detikJatim Awards 2024 itu menambahkan sudah banyak cerita memilukan tentang efek judol. Misalnya, banyak kasus perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, anak berani kepada orang tua, bahkan bunuh diri yang terpicu efek judol.
“Jangan sampai uang yang seharusnya untuk makan dan kebutuhan anak bersekolah malah dialihkan untuk judi online dan berharap uangnya bisa kembali berlipat ganda,” ucap Misbakhun.
Lebih lanjut, Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan II Jatim tersebut juga mengajak semua konstituennya ikut aktif menangkal bahaya judol di lingkungan masing-masing. “Masyarakat harus diingatkan tentang bahayanya judi online yang sangat merusak sendi ekonomi masyarakat dan negara,” imbuh dia.
Misbakhun menambahkan efek negatif judol yang begitu masif membuat pemerintah turun tangan. Menurutnya, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tidak mau kompromi dengan judol.
Kemudian, Misbakhun juga berbicara terkait pinjol yang bekelindan dengan judol. Mantan PNS di Direktorat Jenderal Pajak itu menyebut banyak pinjol ilegal memanfaatkan warga yang sedang kesulitan keuangan, termasuk menyasar para korban judol.
“Saya ingin warga Pasuruan jauh dari jeratan pinjaman online ilegal yang biasanya sangat dekat dengan judi online. Kita ingatkan kepada masyarakat Pasuruan agar terus waspada terhadap tawaran-tawaran yang hadir di tengah makin kencangnya arus digitalisasi saat ini,” katanya.
(maa/maa)