Jamling dan Kopling Tingkatkan Kedekatan Polsek Banyuwangi dengan Warga

Jamling dan Kopling Tingkatkan Kedekatan Polsek Banyuwangi dengan Warga

Banyuwangi (beritajatim.com) – Program Jamu Keliling (Jamling) dan Kopi Keliling (Kopling) yang dijalankan Polsek Banyuwangi menjadi inovasi patroli humanis untuk meningkatkan kedekatan polisi dengan warga di Kecamatan Banyuwangi. Layanan ini menggabungkan patroli dialogis dengan pemberian jamu dan kopi gratis sehingga membuka ruang komunikasi dua arah yang lebih cair bagi masyarakat dalam menyampaikan aspirasi maupun keluhan terkait keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

Dua Polwan Polsek Banyuwangi ditugaskan khusus untuk menjalankan program ini. Jamling dibawa oleh Brigpol Barani Fikarosinta, sedangkan Kopling dijalankan Brigpol Sulis Setyaningsih. Keduanya setiap hari berkeliling menyambangi titik-titik keramaian warga untuk berdialog serta memantau situasi Kamtibmas.

“Monggo yang mau ngopi atau jamu gratis. Kalau ada aspirasi atau ada yang mau disampaikan silakan,” ujar Brigpol Sulis Setyaningsih ketika melayani kopi pesanan warga di Jl. RA Kartini Banyuwangi, Jumat (14/11/2025).

Patroli dialogis hari ini menyasar kawasan Jl. RA Kartini, termasuk masyarakat yang berbelanja di pasar serta warga yang berolahraga di sekitar Ruang Terbuka Hijau (RTH) Blambangan. Polsek Banyuwangi memilih lokasi tersebut karena aktivitas masyarakat cukup padat sehingga interaksi dengan polisi lebih mudah terbangun.

Kapolsek Banyuwangi, AKP Hendry Christianto, menjelaskan bahwa program Jamling dan Kopling dirancang untuk mendekatkan polisi dengan warga melalui pendekatan pelayanan yang humanis. Kedekatan tersebut dinilai mempermudah jajaran Polsek dalam menyerap aspirasi dan pengaduan yang muncul di lingkungan masyarakat.

“Sehingga dengan aspirasi keluhan dan pengaduan yang disampaikan masyarakat, kita bisa lebih cepat merespon dan melakukan tugas tanggungjawab kita,” ujarnya.

Selain membuka interaksi, Jamling dan Kopling juga dimanfaatkan sebagai sarana kampanye menjaga Kamtibmas serta media sosialisasi penerimaan anggota Polri yang sedang berlangsung. Pendekatan informal dengan jamu dan kopi gratis diharapkan membuat warga lebih nyaman menyampaikan informasi yang relevan dengan situasi keamanan wilayah.

Patroli Jamling dan Kopling dilakukan setiap hari dengan lokasi yang berpindah-pindah berdasarkan kebutuhan masyarakat. Prioritas diberikan pada area yang memiliki potensi kerawanan untuk memastikan kehadiran polisi benar-benar dirasakan.

“Kita melihat potensi ada banyak kerawanan, di sana kita akan hadir,” katanya. Pihaknya juga menegaskan bahwa seluruh jamu dan kopi yang dibagikan bersifat gratis dan disediakan khusus untuk masyarakat.

Antusiasme terlihat dari masyarakat yang langsung memadati layanan Jamling dan Kopling. Sebagian meminta jamu, sebagian lainnya memilih kopi, bahkan beberapa warga meminta tambahan karena merasa cocok. Eva Juliati, warga Kelurahan Tukangkayu, mengaku terbantu setelah memesan jamu kunci suruh saat melintas.

“Nggak bayar, gratis, dikasih Bu Polisi. Senang sekali, kalau bisa setiap hari enak,” tuturnya. [alr/beq]