Mojokerto (beritajatim.com) – Jalur provinsi yang melintas wilayah Kabupaten Mojokerto rawan pohon tumbang. Ini mengingat cuaca dalam beberapa waktu ke depan diprediksi cukup ekstrem.
Berdasarkan prediksi dari Badan Meteologi, Klimatologi dan Geofika (BMKG) Juanda, wilayah Kabupaten Mojokerto masih berpotensi terjadi hujan sampai akhir Maret. Jalur provinsi diprediksi rawan terjadi pohon tumbang saat hujan turun.
Ini lantaran di sepanjang jalur provinsi yang mulai Kecamatan Mojoanyar-Bangsal-Mojosari hingga Pungging terdapat banyak pohon. Pohon dengan ukuran sedang hingga besar tumbuh di sepanjang kanan-kiri jalur provinsi tersebut. Sehingga rawan terjadi pohon tumbang saat hujan turun.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, hujan akan terjadi hingga akhir Maret 2024 mendatang.
“Rawan pohon tumbang Mojoanyar-Pungging,” ungkapnya, Rabu (14/3/2024).
Sementara menurutnya jalur provinsi hanya menyisahkan Kecamatan Ngoro yang diprediksi tidak terjadi pohon tumbang. Lantaran di wilayah paling ujung timur Kabupaten Mojokerto tersebut tidak ada pohon besar sehingga minim terjadi pohon tumbang.
“Mojosari banyak sangat besar, sehingga rawan tumbang. Pacet-Trawas sedikit, rawan longsor di sana. Utara sungai tidak ada. Hanya di jalur provinsi karena jalan ini wilayah provinsi sehingga otomatis perawatan pohon juga ikut provinsi. Kami hanya merekom ke provinsi saja,” katanya.
Hingga pertengahan bulan Maret, BPBD Kabupaten Mojokerto mencatat ada tiga kasus pohon tumbang. Pertama, pohon tumbang terjadi di wilayah Kecamatan Gedeg pada, Sabtu (2/3/2024) lalu. Kedua di wilayah Bangsal, sebuah pohon jenis Kesono tumbang pada, Senin (4/3/2024).
Terakhir pada, Selasa (12/3/2024) kemarin. Sebuah pohon besar tumbang di Jalan Raya Pacet-Batu tepatnya wilayah Gajah Mungkur-Watu Lumpang, Kecamatan Pacet. Pohon jenis Andong setinggi 15 meter dan diameter 80 cm tersebut menutup jalur Pacet-Batu. [tin/beq]
