Jakarta Dicanangkan jadi Ibu Kota Kekayaan Intelektual, Ekosistem Disiapkan

Jakarta Dicanangkan jadi Ibu Kota Kekayaan Intelektual, Ekosistem Disiapkan

Bisnis.com, JAKARTA —  Komite Ekonomi Kreatif (Ekraf) Jakarta mencanangkan DKI Jakarta sebagai ibu kota kekayaan intelektual (intellectual property/IP capital) dalam beberapa waktu mendatang.

Ketua Dewan Pengawas Komite Ekraf Jakarta Ricky Pesik menyampaikan secara potensial, DKI Jakarta merupakan salah satu ibu kota dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional terbesar di dunia. 

Selain itu, Jakarta juga dinilai sebagai melting pot bagi kebudayaan, inovasi, hingga ide kreatif dan kekayaan intelektual dalam negeri.

“Ini kemudian menjadi penting untuk menetapkan strategi ke depan, dan IP juga merupakan representasi dari hal ini,” kata Ricky dalam acara Jakarta IP Market 2025 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (19/11/2025).

Lebih lanjut, dia memaparkan pentingnya pembentukan ekosistem kekayaan intelektual, yang diawali dengan prinsip licensing-first.

Dengan melisensikan kekayaan intelektual, Ricky menyebut bahwa upaya monetisasi, komersialisasi, dan penciptaan nilai tambah dari industri kreatif akan lebih mudah dilakukan.

Dia memaparkan bahwa dua pemain besar dalam pasar kekayaan intelektual dunia, yakni Jepang dan Hollywood (pusat industri kreatif Amerika Serikat) telah menghasilkan kapitalisasi yang signifikan dari adanya ekosistem.

Ricky mencontohkan raksasa gim video Jepang yakni Pokemon yang berhasil menghasilkan pendapatan sebesar US$92,12 miliar hingga saat ini. Kendati terkenal karena produk gim, penjualan tertinggi justru disumbang oleh ekosistem, yakni pernak-pernik alias merchandise.

“Kalau kembali ke value chain yang kita punya, yakni kreasi, produksi dan distribusi, kita tidak punya masalah kreasi dengan keberagaman orang Indonesia. Namun, terkait produksi, kita tidak punya infrastruktur memadai untuk kemudian produk itu didistribusikan,” ujarnya.

Ricky lantas menyodorkan konsep bahwa ekosistem kekayaan intelektual Tanah Air dapat dibentuk dengan memanfaatkan momentum 500 tahun DKI Jakarta pada 2027.

Menurutnya, momentum tersebut dapat menjadi kesempatan pelaku pasar kekayaan intelektual lokal untuk unjuk gigi dan menciptakan terobosan baru.

“Membuat ekosistem licensing-first untuk membuat Jakarta sebagai IP capital, kenapa tidak dimulai dari sini? Jakarta punya segala macam kekuatan seper yang saya sampaikan tadi,” terang Ricky.

Diberitakan sebelumnya, Komite Ekonomi Kreatif Jakarta bersama Asosiasi IP Kreatif Indonesia (AIPI) menggelar Jakarta IP Market 2025 yang mempertemukan pemilik lisensi kekayaan intelektual, brand global, dan industri manufaktur terbesar di Indonesia.

Mochtar Sarman selaku Chairman Jakarta IP Market menuturkan banyak kreator Indonesia memiliki IP yang kuat dan potensial, tetapi belum sepenuhnya memiliki akses terhadap pasar atau mitra komersial yang tepat.

“Jakarta IP Market hadir untuk menjembatani kesenjangan tersebut. Melalui forum ini, para peserta akan mendapatkan kesempatan melakukan pertemuan bisnis terjadwal, bertukar ide dengan praktisi global, dan memahami tren lisensi yang berkembang di berbagai negara,” ujarnya.