Ramadan merupakan momen yang paling ditunggu umat Islam di dunia. Bulan ini memiliki keunggulan dibandingkan bulan-bulan lain.
Umat Islam di dunia mempunyai tradisi berbeda-beda untuk menyambut bulan yang sangat mulia ini. Umat muslim Mesir memasang hiasan di sepanjang jalan. Hiasan yang terbuat dari plastik kaca dikreasikan sedemikian rupa sehingga jalanan terlihat berkelip-kelip dari pantulan kertas tersebut. Mereka juga menjual lampu-lampu vanus yang diukir dengan cantik pada kotak penutupnya.
Di Indonesia, umat Islam biasanya menggelar acara makan-makan bersama keluarga atau orang sekitar. Fenomena ini menjadi berkah bagi para pedagang karena konsumsi masyarakat meningkat signifikan pada bulan ini.
Bulan yang penuh berkah ini bisa lebih bermakna bagi umat muslim dengan menjalankan sejumlah tip. Tip ini diharapkan bisa membuat umat muslim memperoleh keberkahan dan sebagai wasilah menjadi hamba yang ingin meraih rida dari Allah Swt. Berikut lima tip agar Ramadan tahun ini menjadi lebih bermakna.
1. Membuat to do list harian
Allah Swt telah memuliakan manusia dari seluruh ciptaan-Nya. Allah Swt menganugerahkan manusia akal, sehingga bisa membedakan mana yang benar dan salah. Sedangkan hewan hanya diberikan insting, sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-Isra ayat 70 yang berbunyi:
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْٓ اٰدَمَ وَحَمَلْنٰهُمْ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنٰهُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلْنٰهُمْ عَلٰى كَثِيْرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيْلًاࣖ
wa laqad karramnâ banî âdama wa ḫamalnâhum fil-barri wal-baḫri wa razaqnâhum minath-thayyibâti wa fadldlalnâhum ‘alâ katsîrim mim man khalaqnâ tafdlîlâ
Meski diberi kelebihan tersebut, manusia tidak bisa lepas dari kelemahan. Salah satunya sifat pelupa. Oleh karena itu, perlu dicatat hal-hal yang menjadi prioritas sehari-hari agar terhindar dari sifat lalai dan orang orang yang merugi karena tidak bisa mengatur jadwal. Salah satunya bisa dilakukan dengan membuat to do list. Cara ini efektif bagi seseorang yang mempunyai jadwal padat di rumah atau di kantor.
2. Mempelajari skill baru
Ramadan memberi keuntungan dalam upaya meningkatkan kualitas diri dengan mempelajari skill baru. Banyak hal yang bisa menunjang value seseorang dalam mencapai kebahagian dunia dan akhirat.
Ramadan merupakan waktu yang efektif untuk belajar hal-hal baru. Ketika berpuasa, seseorang lebih fokus dan terhindar dari distorsi. Bahkan, ada sebagian kantor yang meliburkan karyawan lebih cepat, sehingga skill apa pun yang dipelajari akan lebih mudah diserap.
Beberapa lembaga nonformal juga membuka kelas-kelas khusus selama Ramadan, seperti menghafal Al-Qur’an, kursus menjahit, memasak, kerajinan tangan, kelas kajian keislaman, dan lain-lain. Kegiatan tersebut sangat bermanfaat, sekaligus meningkatkan taraf hidup ke tingkat yang lebih baik dan mendapat keberkahan dari Allah Swt.
3. Meningkatkan ketakwaan
Tidak bisa dimungkiri, Ramadan mempunyai kekhususan dibandingkan bulan-bulan lain. Salah satunya adalah puasa sebulan penuh dan salat tarawih, serta yang paling ditunggu-tunggu adalah berburu malam Lailatulqadar yang lebih baik dari seribu bulan. Tidak salah apabila ada orang yang rela begadang pada 10 hari terakhir untuk mendapatkan keberkahan pada malam Lailatulqadar sebagaimana firman Allah Swt dalam surat Al-Qadr ayat 1 sampai 5:
اِنَّاۤ اَنۡزَلۡنٰهُ فِىۡ لَيۡلَةِ الۡقَدۡرِ ۖ ۚ ١
وَمَاۤ اَدۡرٰٮكَ مَا لَيۡلَةُ الۡقَدۡرِؕ ٢
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ٣
تَنَزَّلُ الۡمَلٰٓٮِٕكَةُ وَالرُّوۡحُ فِيۡهَا بِاِذۡنِ رَبِّهِمۡۚ مِّنۡ كُلِّ اَمۡرٍ ۛۙ ٤
سَلٰمٌۛ هِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِࣖ ٥
4. Menebar kebaikan
Banyak umat Islam menjadikan Ramadan sebagai ajang menebar kebaikan. Ada yang mewujudkannya dengan membagikan buka puasa gratis, memberi sembako kepada orang-orang yang membutuhkan, dan lain lain. Intinya, apa pun yang dilakukan hanya untuk mencari keridaan Allah Swt.
Di negara-negara, seperti Saudi Arabia dan Mesir, orang-orang yang kaya bekerja sama mengumpulkan dana dan menyediakan buka puasa selama satu bulan penuh di sepanjang jalan dengan cuma-cuma. Bahkan, ketika stand dibuka, mereka berlomba-lomba mencari tamu agar singgah untuk menikmati bermacam-macam menu saat berbuka.
5. Menjalin silaturahmi lebih intens dengan keluarga
Hal lain yang bisa dilakukan selama Ramadan adalah menjalin silaturahmi dengan keluarga yang dekat dan jauh. Kegiatan yang bisa dilakukan, antara lain buka puasa bersama, membangun usaha keluarga, membuat kajian di rumah , dan lain-lain. Anjuran untuk menjalin silaturahmi telah diajarkan Rasulullah SAW karena mempunyai banyak keuntungan sebagaimana hadis yang berbunyi:
عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Dari Ibnu Syihab, dia berkata,’Telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ‘Barang siapa ingin lapangkan pintu rezeki untuknya dan dipanjangkan umurnya hendaknya ia menyambung tali silaturahmi’,” (HR Bukhari)
Dari hadis tersebut, silaturahmi bisa mendatangkan rezeki karena mempunyai banyak saudara. Allah Swt sangat membenci hambanya yang memutuskan silaturahmi.
Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI).
