Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia bersama dengan sejumlah menteri lainnya, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani kemarin, Senin (04/11/2024) baru saja mengadakan rapat membahas subsidi energi.
Dari rapat tersebut diputuskan ada setidaknya dua opsi skema penyaluran subsidi agar lebih tepat sasaran. Opsi pertama, subsidi barang atau produk BBM dan listrik diganti menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT) ke warga yang berhak menerima subsidi. Opsi kedua, mencampurkan antara memberikan subsidi ke barang untuk kendaraan-kendaraan yang masuk ke dalam kriteria.
Bahlil mengisyaratkan kendaraan tertentu ini masih bisa menikmati BBM bersubsidi, yakni kendaraan umum atau plat kuning.
“Andaikan terjadi subsidi (BLT), nanti sebagian kendaraan umum plat kuning itu masih kita pertimbangkan untuk tidak dicabut subsidinya,” ungkap Menteri Bahlil dalam Konferensi Pers di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (4/11/2024).
Yang jelas, kata Bahlil, subsidi baik BBM maupun listrik harus tepat sasaran.
Di sisi lain, pemerintah juga terus melanjutkan revisi Peraturan Presiden (Perpres) 191 tahun 2014 mengenai BBM. Kelak, dalam revisi beleid itu akan diatur mengenai siapa yang berhak mengisi BBM subsidi.
Bahlil menambahkan, revisi Perpres itu sedang berjalan. Untuk keputusannya, pihaknya masih mempertimbangkan mengenai inflasi dan pemerataan nilai ekonomi masyarakat.
“Jadi harus betul hati-hati. Setelah ada aturan formulasi akan kita putuskan. Baik terima kasih,” jelas Bahlil.
Sementara itu, pihaknya tak mengotak-atik untuk subsidi LPG 3 kg, alasannya berhubungan dengan masyarakat kecil seperti UMKM dan lainnya.
(wia)