Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Israel Sebar Selebaran, Paksa Warga Gaza Mengungsi Jelang Operasi Serangan Maut – Halaman all

Israel Sebar Selebaran, Paksa Warga Gaza Mengungsi Jelang Operasi Serangan Maut – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Militer Israel kembali menyebarkan selebaran berisi perintah agar warga sipil Gaza segera mengungsi dan meninggalkan area pertempuran di utara dan selatan wilayah Palestina, Rabu (19/3/2025).

Perintah itu disampaikan juru bicara militer Avichay Adraee saat kampanye pengeboman udara meningkat di daerah kantong Palestina.

Dalam keterangan resminya ia memerintahkan warga di sejumlah daerah di Beit Hanoun dan Khan Younis untuk mengungsi.

Tak hanya itu, warga Palestina juga didesak untuk  segera meninggalkan kota Beit Hanoun di Gaza utara dan Khuza’a serta Abasan di Selatan, karena wilayah-wilayah ini merupakan zona pertempuran berbahaya.

“Demi keselamatan Anda sendiri, Anda harus segera mengungsi ke tempat perlindungan yang diketahui di bagian barat Kota Gaza dan di Khan Younis,” katanya di akun X miliknya seperti dilansir Anadolu.

Pasca perintah evakuasi di keluarkan, sejumlah warga Palestina mulai berbondong-bondong meninggalkan rumahnya an mencari tempat lain yang lebih aman, menyusul rencana serangan besar-besaran Israel, di Jalur Gaza, Palestina.

Sambil membawa barang yang bisa diselamatkan, warga Gaza mulai berjalan kaki menuju pengungsian, menyusul rencana serangan besar-besaran Israel, di Jalur Gaza, Palestina.

Israel tak menyebut sampai kapan evakuasi ini akan berlangsung.

Namun menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) tidak ada jaminan keselamatan, perlindungan, dan kesejahteraan yang diberikan bagi mereka yang diperintahkan untuk pergi, terlebih lagi bagi mereka yang tetap tinggal.

Netanyahu Ancam Bakal Lanjutkan Serangan di Gaza

Adapun perintah evakuasi ini mencuat usai Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan terus melanjutkan serangan besar-besaran ke jalur Gaza yang merupakan daerah kantong Palestina.

Ancaman ini dilontarkan Netanyahu untuk menggertak Hamas, usai militan Palestina ini menolak membebaskan sandera Israel.

Dari 251 sandera, Israel menyebut masih tersisa 58 orang yang ditahan Hamas sejak Oktober 2023 lalu.

“Saya memperingatkan Hamas bahwa jika mereka tidak membebaskan tawanan kami, kami akan melanjutkan pertempuran dan itulah yang telah kami lakukan,” ujar Netanyahu di kutip dari Anadolu.

“Ini baru permulaan. Mulai sekarang, kami akan bertindak melawan Hamas dengan intensitas yang semakin meningkat, bernegosiasi hanya di bawah tembakan, dan kami akan terus berjuang untuk mencapai semua tujuan perang,” imbuh Netanyahu.

Meski tindakan Israel mendapat kecaman dari sejumlah pihak dan pemimpin dunia, namun hal tersebut tak membuat Netanyahu mundur.

Netanyahu berkomitmen untuk terus melanjutkan serangan mematikan,  mengatakan bahwa serangan itu baru tahap permulaan.

Korban Tewas Gaza Tembus 436 Jiwa

Imbas serangan brutal Israel, Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan bahwa  lebih dari 438 orang dilaporkan tewas.

Termasuk diantaranya dalah 183  anak-anak, sementara sisanya di dominasi oleh wanita dan orang tua.

Lebih lanjut, selain warga sipil Israel juga turut menargetkan serangan ke anggota biro politik dan pejabat senior Hamas.

Setidaknya sudah ada 5 petinggi Hamas yang tewas lantaran menjadi target serangan militer Israel di Gaza pada Selasa dini hari (18/3/2025).

Menurut saksi mata, tanki-tank Israel menembaki dari seberang perbatasan utara ke selatan Jalur Gaza, menghantam rumah-rumah dan perkemahan tenda pengungsi.

“Itu adalah malam neraka. Rasanya seperti hari-hari pertama perang,” kata Rabiha Jamal, 65 tahun, seorang ibu dari lima anak dari Kota Gaza.

(Tribunnews.com / Namira)

Merangkum Semua Peristiwa