Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Israel Pasang Mata, Operasi Zolfaqar 1403 Ungkap Iran Punya Pangkalan Baru Rudal Bawah Tanah – Halaman all

Israel Pasang Mata, Operasi Zolfaqar 1403 Ungkap Iran Punya Pangkalan Baru Rudal Bawah Tanah – Halaman all

Israel Pasang Mata, Operasi Zolfaqar 1403 Ungkap Iran Punya Pangkalan Ketiga Rudal Bawah Tanah

TRIBUNNEWS.COM – Juru bicara militer Israel (IDF) Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan kalau Tel Aviv telah mengawasi latihan perang terbaru yang digelar angkatan bersenjata Iran baru-baru ini.

Latihan perang militer Iran yang dimaksud adalah Latihan Militer Zolfaqar 1403.

Tentara Iran mengadakan latihan militer berskala besar Zolfaqar 1403 pada akhir Februari di daerah sepanjang garis pantai strategis Makran di bagian selatan negara itu, Laut Oman, dan ujung utara Samudra Hindia, yang meluas hingga garis lintang 10 derajat.

“IDF melakukan penilaian berkelanjutan secara terus-menerus untuk memastikan kesiapan menghadapi berbagai skenario, termasuk defensif dan ofensif,” kata Daniel Hagari dikutip dari MNA, Jumat (7/3/2025).

Sementara itu, juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak berkomentar mengenai latihan militer Iran.

RUDAL BALISTIK – Tangkap layar dari MNA, Jumat (7/3/2025) yang menunjukkan peluncuran rudal Balistik militer Iran dari sebuah pangkalan rudal bawah tanah di negara tersebut. Kekuatan ini dipamerkan Iran dalam latihan perang bertajuk Zolfaqar 1403 yang dipantau serius oleh Israel, musuh utama Iran.

Pangkalan Rudal Bawah Tanah Ketiga

Kantor berita Rusia, Sputnik baru-baru ini menulis tentang latihan Iran tersebut.

Laporan menyatakan, Zolfaqar 1403, latihan perang skala besari ini menyibak satu lagi kekuatan militer Iran berupa pangkalan rudal bawah tanah ketiganya bulan lalu.

Pangkalan ini terletak di Iran selatan dan dilengkapi dengan rudal jelajah.

Rudal ini dirancang untuk menyerang kapal perusak musuh di perairan selatan yang strategis, kata Sputnik.

Rudal ini diklaim berkualitas tinggi, dilengkapi dengan sistem peperangan elektronik, sehingga sulit dicegat musuh.

Rudal jelajah angkatan laut IRGC, yang disebut “Qadr-380,” memiliki jangkauan lebih dari 1.000 kilometer.

Situs web jaringan berita Sky News menulis bahwa Iran telah menunjukkan pangkalan angkatan laut IRGC bawah tanah yang mampu menghadapi “musuh kecil dan besar.”

FOTO FILE IRGC – Pasukan khusus Korps Garda Revolusi Islam Iran berpartisipasi dalam latihan militer di lokasi yang dirahasiakan di dekat kota pelabuhan selatan Iran, Bandar-e-Jask, pada hari Senin, 03 April 2006. (Hossein Fatemi / Middle East Images / Middle East Images via AFP)

160 Latihan Khusus

Laksamana Muda Habibollah Sayyari, wakil kepala Angkatan Darat Iran untuk Koordinasi, mengatakan pada Senin kemarin kalau pasukannya telah berhasil melaksanakan lebih dari 160 latihan khusus selama manuver militer gabungan Zolfaqar 1403 baru-baru ini di selatan negara itu.

Press TV melaporkan, berbagai unit infanteri, lapis baja dan mekanik, sistem pertahanan udara, kendaraan bawah air tak berawak (UUV), kapal permukaan tak berawak (USV) serta pembom strategis angkatan udara untuk dukungan logistik berpartisipasi dalam latihan tersebut.

Sayyari mengatakan, manuver itu digelar di wilayah yang luas dengan disaksikan sejumlah besar pasukan dari berbagai satuan dengan mobilitas sangat tinggi dan perlengkapan beragam.

Dikatakannya, tidak sedikit insiden terjadi selama latihan berlangsung meski seluruh kegiatan dan berbagai peluncuran dilakukan baik di darat, udara, laut dan di bawah air.

“Hal ini mencerminkan tingginya presisi dan keterampilan personel Angkatan Darat Republik Islam Iran dalam melakukan operasi tempur,” kata Sayyari.

Ia mengatakan latihan Zolfaqar 1403 mencapai target utamanya untuk meningkatkan kekuatan pertahanan dan pencegahan Angkatan Darat Iran dalam menghadapi ancaman apa pun saat ini dan di masa mendatang.

Panglima tertinggi mengatakan latihan yang sukses tersebut telah meningkatkan moral rakyat Iran dan membuat mereka menyadari tingginya tingkat kesiapan Angkatan Bersenjata dalam menghadapi ancaman apa pun.

Angkatan Bersenjata Iran dengan dukungan rakyat selalu siap untuk mempertahankan keutuhan wilayah negara dan Revolusi Islam, katanya, seraya menambahkan bahwa kemampuan seperti itu pasti akan meningkat di masa mendatang.

Pasukan militer Iran mengadakan latihan rutin sesuai jadwal terperinci di berbagai wilayah negara untuk menguji persenjataan dan peralatan mereka serta mengevaluasi kesiapan tempur mereka.

Pejabat Iran telah berulang kali menegaskan kalau negaranya tidak akan ragu untuk memperkuat kemampuan militernya dan bahwa kemampuan pertahanan Iran tidak akan pernah menjadi subjek negosiasi.

Sebagai latar belakang, latihan besar perang Iran ini di tengah meningkatnya permusuhan negara itu dengan Israel yang sudah beberapa kali bertukar serangan langsung dalam dua tahun terakhir.

LATIHAN GABUNGAN – Tangkapan layar YouTube WION pada Jumat (7/3/2025) yang menunjukkan Angkatan Udara Israel dan Angkatan Udara AS melakukan latihan udara gabungan pada Selasa (4/3/2025). Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pada hari Kamis (6/3/2025) bahwa Angkatan udara Israel dan AS telah melakukan latihan militer gabungan di Mediterania Timur. (Tangkapan layar YouTube WION)

Latgab AS-Israel

Di sisi lain, IDF mengatakan pada hari Kamis (6/3/2025) kalau Angkatan udara Israel dan Amerika Serikat (AS) telah melakukan latihan militer gabungan di Mediterania Timur.

Latihan gabungan yang melibatkan pesawat pengebom jarak jauh ini terjadi pada Selasa (4/3/2025).

Latihan ini dilakukan pada saat yang sangat kritis, kemungkinan menunjukkan pesan kepada Iran atas adanya potensi serangan terhadap fasilitas nuklir Teheran.

Dua jenis jet tempur terlihat melintasi langit Mediterania Timur pada saat itu.

“Jet tempur F-35 dan F-15 Israel ikut serta dalam latihan di Mediterania Timur bersama pesawat pengebom strategis jarak jauh B-52 AS,” kata tentara Israel, dikutip dari Middle East Eye.

Seperti diketahui, pesawat B-52 milik AS memiliki kemampuan untuk membawa bom untuk menyerang fasilitas nuklir bawah tanah Iran.

Latihan gabungan ini dianggap sebagai unjuk kekuatan terhadap Teheran selama masa ketegangan.

“Latihan tersebut difokuskan pada koordinasi operasional antara kedua militer untuk “meningkatkan kemampuan mereka dalam mengatasi berbagai ancaman regional,” tambah IDF, dikutip dari Xinhua News.

Latihan tersebut dilakukan pada saat yang sensitif di Timur Tengah.

Di mana gencatan senjata Israel-Hamas masih belum ada kesepakatan hingga saat ini.

Sementara Israel mengancam akan menargetkan fasilitas nuklir Iran dengan potensi dukungan AS.

Dukungan AS yang diberikan untuk Israel dalam menyerang fasilitas nuklir Iran sempat diungkapkan oleh Presiden Trump pada bulan Februari, lalu.

Ia mengatakan lebih suka membuat kesepakatan dengan Iran tentang non-nuklir.

Namun jika tidak berhasil, ia mengancam akan mengebom Iran.

Pada hari Kamis, Reuters melaporkan bahwa pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan rencana untuk menghentikan dan memeriksa kapal tanker minyak Iran di laut.

Ini mengacu pada perjanjian internasional yang bertujuan untuk mencegah perdagangan senjata pemusnah massal.

Trump mengatakan bahwa pihaknya akan menggunakan Inisiatif Keamanan Proliferasi 2003 untuk mencoba dan menghentikan ekspor minyak Iran.

Trump telah berjanji untuk kembali melakukan kampanye “tekanan maksimum” terhadap Iran.

Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat semakin meningkat setelah pada 2018, di bawah pemerintahan Donald Trump.

Di mana saat itu Trump menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 yang membatasi pengembangan nuklir Iran. 

Perjanjian tersebut berisi tentang perjanjian Iran dan negara-negara besar dunia, termasuk Prancis, Inggris, dan Jerman untuk  mencapai kesepakatan yang meringankan sanksi internasional terhadap Teheran dengan imbalan pembatasan program nuklirnya.

Teheran mematuhi kesepakatan tersebut hingga Washington menarik diri, tetapi kemudian mulai membatalkan komitmennya.

 

(oln/presstv/mna/*)

 

Merangkum Semua Peristiwa