PIKIRAN RAKYAT – Israel tampaknya benar-benar akan merealisasikan rencananya jangka panjangnya untuk mengambil alih tanah Palestina. Seorang pakar PBB mengatakan bahwa warga Palestina menghadapi ancaman nyata pembersihan etnis massal.
Dilaporkan bahwa pembersihan etnis yang dilakukan Israel ini meliputi tindakan yang merupakan kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan bahkan genosida.
Pelapor Khusus PBB untuk hak asasi manusia di wilayah Palestina yang diduduki, Francesca Albanese mengatakan Tepi Barat, Palestina menghadapi situasi sulit imbas serangan Israel.
Serangan yang dilakukan Israel kali ini dinilai lebih buruk sejak Intifada Kedua pada 2000 lalu. Saat ini Israel melakukan serangan udara, penghancuran rumah dan infrastruktur penting, termasuk lahan pertanian.
“Sejarah menunjukkan bahwa strategi Israel untuk membangun ‘Israel Raya’ yang bebas dari kehadiran Palestina bergantung pada pemindahan paksa dan penindasan terhadap rakyat Palestina,” katanya dilaporkan WAFA.
Lebih lanjut, dia mengatakan Israel bertujuan untuk membersihkan etnis dan menghapus orang Palestina sebagai suatu bangsa.
Masyarakat internasional didesak untuk memenuhi kewajibannya dalam melindungi warga Palestina dari pemusnahan. Menurutnya, satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan Pendapat Penasehat Mahkamah Internasional.
Pendapat ini menyatakan pendudukan yang dilakukan Israel selama puluhan tahun di wilayah Palestina sebagai tindakan yang melanggar hukum.
“Palestina adalah luka yang dalam, menegaskan bahwa apa yang terjadi pada orang Palestina adalah tragedi yang dapat diduga, noda dalam sejarah Israel yang menjadi tanggung jawab kolektif masyarakat internasional,” tuturnya.
Dia menegaskan dunia belum terlambat untuk melindungi para warga Palestina dan bisa melakukan apa yang seharusnya dilakukan.
Sementara itu, situasi di Gaza juga semakin pelik dengan tindakan Israel yang terus melakukan pelanggaran dalam gencatan senjata. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan pihaknya akan meningkatkan serangan. Dia memerintahkan militer untuk mengambil ‘tindakan tegas’ terhadap Hamas.
“Israel, mulai sekarang, akan bertindak melawan Hamas dengan kekuatan militer yang semakin meningkat,” kata Kantor Perdana Menteri dalam sebuah pernyataan.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News