TRIBUNNEWS.COM – Setelah runtuhnya kekuasaan Presiden Suriah Bashar al-Assad, oposisi bersenjata dan warga sipil Suriah memasuki halaman kepresidenan pada Selasa (10/12/2024).
Mereka menyebarkan gambar dan video di media sosial yang memperlihatkan kekayaan tempat tinggal keluarga Assad, sementara masyarakat Suriah semakin miskin.
Assad jatuh dari kekuasaannya setelah aliansi oposisi bersenjata, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), mengumumkan keberhasilannya merebut ibu kota, Damaskus pada 8 Desember 2024.
Keluarga Assad dikabarkan kabur ke luar negeri, namun keberadaannya masih belum diketahui.
Setelah jatuhnya kekuasaan Assad, seorang reporter dari surat kabar Wall Street Journal (WSJ) meliput kondisi istana Assad di Damaskus.
Ia mengunjungi bekas rumah, kantor, dan bunker bawah tanah milik rezim Assad.
“Di kantor Assad yang terbengkalai, meja dan lantainya dipenuhi buku dan kertas: sejarah militer Rusia, peta Suriah timur laut, biografi dirinya sendiri,” lapornya.
“Potongan pil anti-kecemasan ada di dalam kemasannya di atas meja,” lanjutnya.
Sementara itu, reporter New York Times melaporkan ada sebuah meja di salah satu kantor yang di atasnya terdapat secangkir kopi setengah jadi, lusinan puntung rokok, dan sebuah remote control.
Karpet merah masih terhampar di sepanjang koridor luas istana presiden.
Selain itu, lampu gantung besar tergantung di ruang resepsi penuh hiasan yang dipenuhi perabotan kayu Damaskus yang mahal.
Kamar Mandi untuk Buthaina Shaaban
Menurut laporan New York Times, istana tersebut memiliki kamar mandi dalam untuk Buthaina Shaaban yang bekerja sebagai penasihat keluarga Assad selama beberapa dekade.
Ada juga foto-foto berbingkai yang tampaknya merupakan pesta ulang tahunnya yang ke-70 di salah satu meja.
Selain itu, ada majalah Time edisi tahun 1983 yang menampilkan ayahnya, Hafez al-Assad, dengan judul “Suriah: Bentrok dengan Amerika Serikat, Mencari Peran yang Lebih Besar.”
Ruang Bawah Tanah
Istana tersebut memiliki setidaknya dua ruangan untuk rapat kabinet, satu di atas tanah dan yang lainnya di bawah tanah.
Tampaknya, ruang bawah tanah dibangun untuk situasi yang mirip dengan hari-hari terakhir Assad di istananya.
“Di lantai tiga bawah tanah, saya menemukan – di seluruh ruang tamu – plakat tembaga yang menandai kursi Menteri Pertahanan dan berbagai komandan militer, dan mengklasifikasikan Assad sebagai Panglima Tertinggi,” lapor reporter New York Times.
Runtuhnya Rezim Assad dalam Perang Saudara Suriah
Rezim Assad dari Partai Ba’ath runtuh pada 8 Desember 2024, setelah oposisi bersenjata mengumumkan keberhasilannya merebut ibu kota Suriah, Damaskus.
Sebelumnya, aliansi oposisi bersenjata, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), meluncurkan serangan pada 27 November 2024 di Idlib, hingga berhasil merebut kota Aleppo, Hama, Homs, dan Damaskus dalam waktu kurang dari dua minggu.
Pemimpin HTS, Abu Muhammad Al-Julani, mendeklarasikan runtuhnya rezim Assad melalui pidato di Damaskus pada Minggu (8/12/2024).
Runtuhnya rezim Assad adalah buntut dari perang saudara di Suriah yang berlangsung sejak 2011 ketika rakyat Suriah menuntut turunnya Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Iran mulai membantu rezim Assad pada 2011 dan Rusia mulai terlibat pada tahun 2015.
Pertempuran sempat meredup pada 2020 setelah Rusia dan Turki menengahi perjanjian gencatan senjata antara rezim Assad dan oposisi di Idlib, sebelum meletus lagi pada 27 November lalu.
Bashar al-Assad berkuasa sejak 2000, setelah meneruskan kekuasaan ayahnya, Hafez al-Assad yang berkuasa pada 1971-2000.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)