JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan jumlah investor pasar modal Indonesia terus tumbuh secara signifikan dan berhasil melampaui jumlah 18 juta single investor identification (SID), tepatnya sebanyak 18.012.665 SID pada akhir Agustus 2025.
Sepanjang tahun 2025, terdapat penambahan 3.141.026 SID baru berkat program edukasi yang konsisten dijalankan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self Regulatory Organization (SRO) lainnya dan stakeholders dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menyampaikan dari jumlah tersebut, jumlah investor saham telah mencapai 7.558.552 SID dengan sebanyak 1.177.108 SID merupakan investor baru.
“Capaian ini bukan sekedar angka, tetapi juga mencerminkan tumbuhnya optimisme dan kepercayaan investor terhadap perekonomian nasional serta pasar modal Indonesia,” ujarnya dalam keterangannya, dikutip, Minggu, 7 September.
Ia menyampaikan sejak kampanye “Aku Investor Saham” diluncurkan pada tahun 2023, terjadi peningkatan jumlah investor secara signifikan, dimana pada tahun 2024, terdapat penambahan 2,7 juta investor baru, dan hingga Agustus 2025, jumlah investor baru bertambah sebanyak 3,1 juta.
“Kampanye ini dilakukan melalui 29 Kantor Perwakikan BEI, 970 Galeri Investasi di Perguruan Tinggi seluruh Indonesia dan oleh lebih dari 6.000 Duta Pasar Modal. Kegiatan edukasi dan sosialisasi lebih dari 30.000 kegiatan setiap tahun untuk meningkatkan awareness, literasi dan inklusi pasar modal,” jelasnya.
Jeffrey menyampaikan pada tahun 2025, distribusi investor secara geografis didominasi oleh Pulau Jawa, yaitu sekitar 70 persen dan pulau Sumatera menyumbang sekitar 14 persen, dan sisanya berasal dari pulau-pulau lainnya.
Sementara itu sebagai perbandingan, pada tahun 2024, investor dari Pulau Jawa tercatat sebanyak 68 persen, sementara dari Sumatera sebesar 16 persen dan sisanya berasal dari pulau-pulau lainnya.
Ia menambahkan dari sisi usia, profil investor pasar modal pada tahun 2025 adalah sebagai berikut 54,23 persen berusia di bawah 30 tahun, 24,82 persen berusia 31–40 tahun, 12,26 persen berusia 41–50 tahun, 5,74 persen berusia 51–60 tahun, dan 2,95 persen berusia di atas 60 tahun.
