Investasi Minerba Capai US$7,7 Miliar, MIND ID Pacu Hilirisasi untuk Dukung Ekonomi Nasional

Investasi Minerba Capai US,7 Miliar, MIND ID Pacu Hilirisasi untuk Dukung Ekonomi Nasional

Jakarta (beritajatim.com) – Sektor mineral dan batu bara (minerba) terus menunjukkan perannya sebagai pilar utama investasi di Indonesia.

Hilirisasi menjadi kunci dalam meningkatkan nilai tambah sumber daya alam, membuka lapangan kerja, serta memperkuat daya saing industri nasional di pasar global.

Sebagai BUMN Holding Industri Pertambangan, MIND ID terus mengokohkan posisinya sebagai tulang punggung hilirisasi nasional. Investasi besar dialokasikan untuk mempercepat industrialisasi sektor minerba demi mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), investasi sektor minerba nasional pada 2024 mencapai US$7,7 miliar, menjadikannya sektor investasi terbesar kedua setelah minyak dan gas yang memperoleh US$17,5 miliar.

Sejalan dengan tren positif ini, Grup MIND ID telah menggelontorkan dana sebesar US$6 miliar (sekitar Rp90,6 triliun, asumsi kurs Rp15.100 per USD) sejak 2019 hingga 2024 untuk mendukung hilirisasi mineral serta pengembangan industri berbasis sumber daya alam.

Target Investasi 2025: Lima Proyek Strategis Nasional

Pada 2025, MIND ID menyiapkan alokasi investasi sebesar Rp20,6 triliun untuk lima proyek strategis yang bertujuan menjadi motor pertumbuhan ekonomi di tingkat nasional maupun daerah.

Corporate Secretary MIND ID, Heri Yusuf, menegaskan bahwa investasi ini diarahkan untuk memperkuat hilirisasi, menciptakan industri turunan yang berkelanjutan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kami percaya bahwa hilirisasi adalah kunci bagi masa depan industri minerba Indonesia. Dengan investasi yang tepat, sektor ini mampu menjadi tulang punggung bagi kemajuan ekonomi nasional, khususnya dalam meningkatkan nilai tambah, membuka lapangan kerja, serta memperkuat kedaulatan industri nasional,” ujarnya, Senin (24/2/2025).

Proyek Hilirisasi MIND ID 2025:
1. Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat:  Mengintegrasikan rantai pasok industri aluminium Indonesia sekaligus mengurangi ketergantungan impor bahan baku alumina.

2. Smelter Aluminium Baru oleh INALUM: Dengan kapasitas produksi 600 ribu ton aluminium per tahun, mendukung swasembada aluminium nasional.

3. Pengembangan Nikel di Halmahera Timur:  Pembangunan smelter Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) serta fasilitas High-Pressure Acid Leach (HPAL) untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik nasional.

4. Smelter Tembaga dan Precious Metal Refinery (PMR) di Gresik, Jawa Timur: Dijadwalkan mulai beroperasi pada akhir kuartal ketiga 2025, mendukung pemurnian tembaga dan logam berharga lainnya.

5. Pengembangan Infrastruktur Batu Bara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan: PT Bukit Asam Tbk bermitra dengan PT Kereta Api Indonesia dan memanfaatkan jalur sungai untuk meningkatkan efisiensi distribusi batu bara.

Komitmen MIND ID terhadap Hilirisasi dan Keberlanjutan

MIND ID tidak hanya berfokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga memastikan dampak ekonomi dan sosial yang lebih luas bagi masyarakat.

“Kami optimistis bahwa proyek strategis yang dijalankan MIND ID akan memberikan manfaat besar bagi negara, serta mendukung sektor industri turunan. Hilirisasi adalah kunci menuju masa depan industri yang lebih berdaulat,” pungkas Heri Yusuf.

Dengan investasi yang terarah dan berkelanjutan, sektor minerba Indonesia diharapkan mampu terus berkontribusi pada ketahanan ekonomi nasional serta mendukung transformasi industri berbasis sumber daya alam. (ted)