Liputan6.com, Jakarta Prosesi penyematan cincin dalam pernikahan bukan sekadar tradisi, melainkan lambang komitmen dua insan untuk bersama dalam setiap suka dan duka.
Cincin menjadi representasi dari kesetiaan dan kepercayaan terhadap pasangan hidup. Simbol bundar tanpa ujung ini mencerminkan harapan akan cinta yang abadi dan tak terputus.
Kenapa Cincin Dikenakan di Jari Manis?
Dikutip dari laman Semar Nusantara, Senin (30/6/2025), penyematan cincin kawin umumnya dilakukan di jari manis, namun lokasi tangan—kiri atau kanan—sering kali berbeda-beda tergantung budaya dan kepercayaan.
Tradisi Yunani Kuno menyebutkan bahwa jari manis tangan kiri memiliki “vena amoris” atau pembuluh cinta yang langsung terhubung ke jantung.
Sementara dalam pandangan masyarakat Barat seperti di Amerika, Inggris, dan Kanada, cincin di tangan kiri dinilai lebih awet karena tangan kiri jarang digunakan untuk aktivitas berat.
Cincin di Jari Manis Kanan, Makna Sopan dan Simbol Keabadian
Berbeda dari Barat, negara seperti Indonesia, India, Rusia, dan Jepang lebih memilih jari manis tangan kanan sebagai tempat penyematan cincin nikah.
Alasan utamanya adalah nilai kesopanan dan simbol keabadian hubungan. Tangan kanan yang sering digunakan dalam keseharian dianggap lebih terlihat, sehingga status pernikahan pun lebih mudah dikenali. Tradisi ini juga menyiratkan harapan agar rumah tangga pasangan dapat bertahan dalam jangka panjang.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4776789/original/007009000_1710808987-shutterstock_2292939195.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)