Jakarta, CNBC Indonesia – Para peneliti dari China mengungkapkan bahwa bagian inti bumi pernah berubah arah rotasinya dan bahkan tanda-tandanya bisa dirasakan oleh manusia yang tinggal di bagian kerak bumi.
Temuan itu berasal dari Tim Universitas Peking China yang menyebut adanya perubahan rotasi dalam skala dekade. Hasil penelitian tersebut mereka mengungkapkan akan membantu memahami apa yang terjadi dengan bagian dalam Bumi dan berdampak pada permukaan, dikutip dari Popsci.
Seismolog Yi Yang dan Xiao Dong Song, dua penulis penelitian, melakukan pengamatan pada gelombang seismik Bumi. Keduanya melakukan analisa perbedaan bentuk gelombang dan waktu tempuh saat gempa Bumi.
Mereka melakukan penyelidikan pada peristiwa gempa pada 1990 hingga 2021. Hasilnya cukup mencengangkan.
Foto: Orang-orang bermain-main dengan representasi planet Bumi yang dapat ditiup, ketika aktivis iklim memblokir jalan raya A12 di Den Haag, Belanda, 9 September 2023. (REUTERS/PIROSCHKA VAN DE WOUW)
Orang-orang bermain-main dengan representasi planet Bumi yang dapat ditiup, ketika aktivis iklim memblokir jalan raya A12 di Den Haag, Belanda, 9 September 2023. (REUTERS/Piroschka van de Wouw)
Sebelum tahun 2009, rotasi inti Bumi sedikit lebih cepat dari permukaan dan bagian mantel. Namun kemudian pergerakan itu melambat dan sempat berhenti selama beberapa tahun.
Tim peneliti juga mengatakan hasil temuan mereka bisa dikaitkan dengan pembalikan rotasi inti pada tujuh dekade. Hal tersebut pernah terjadi selama awal 1970-an.
Menurut mereka, fluktuasi rotasi inti itu sejalan dengan sejumlah perubahan periodik. Ini terjadi dengan adanya interaksi antara lapisan Bumi yang berbeda satu sama lain.
Sementara itu salah satu dampak yang dirasakan kejadian ini adalah manusia yang merasakan hari yang panjangnya berubah-ubah. Sebagai informasi, inti Bumi terdiri dari dua lapisan, inti luar cair dan padat. Pada bagian yang terakhir dibentuk dari besi yang berputar.
(wur)