Institusi: IPB

  • Alumni dan Dosen UGM, USM, IPB, ITB, Undip, Unpad, dan UI, Diskon Naik Kereta Hingga 2028, Cek Kampusmu

    Alumni dan Dosen UGM, USM, IPB, ITB, Undip, Unpad, dan UI, Diskon Naik Kereta Hingga 2028, Cek Kampusmu

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengumumkan diskon 10% bagi dosen dan mahasiswa yang masih aktif di tingkat universitas.

    Setiap kampus yang terpilih memiliki batas waktu tertentu untuk menggunakan diskon dengan rentang tahun 2026,2027, hingga 2028. Selain itu, alumni maupun tenaga pendidik aktif harus memenuhi syarat dan ketentuan agar pengajuan diskon bisa diklaim.

    Daftar Universitas untuk Dosen dan Tenaga Pendidik Aktif

    1.      Universitas Sebelas Maret (UNS): Diskon berlaku s.d 17-07-2026

    2.      Universitas Indonesia (UI): Diskon berlaku s.d 03-11-2026

    3.      Universitas Gadjah Mada (UGM): Diskon berlaku s.d 12-08-2026

    4.      Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS): Diskon berlaku s.d 23-12-2026

    5.      Institut Pertanian Bogor (IPB): Diskon berlaku s.d 20-04-2028

    6.      Universitas Negeri Yogyakarta (UNY): Diskon berlaku s.d 20-04-2028

    7.      Universitas Airlangga (UNAIR): Diskon berlaku s.d  16-03-2028

    8.      Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED): Diskon berlaku s.d 23-04-2028

    9.      Universitas Negeri Semarang (UNNES): Diskon berlaku s.d 17-07-2026

    10.  Universitas Semarang (USM): Diskon berlaku s.d 16-03-2028

    11.  Universitas Brawijaya (UB): Diskon berlaku s.d 03-02-2027

    12.  Universitas Presiden (President University): Diskon berlaku s.d 20-10-2026

    13.  Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto (UIN SAIZU): Diskon berlaku s.d 03-02 2027

    14.  Universitas Darussalam Gontor (UNIDA GONTOR): Diskon berlaku s.d 25-02-2027

    15.  Universitas Kristen Maranatha: Diskon berlaku s.d 14-05-2028

    16.  Universitas PGRI Madiun (UNIPMA): Diskon berlaku s.d 18-05-2028

    17.  Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC): Diskon berlaku s.d 19-05-2028

    18.  Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ): Diskon berlaku s.d 20-05-2028

    19.  Universitas Islam Negeri Walisongo: Diskon berlaku s.d 19-06-2028

    20.  Pondok Pesantren Al Rosyid: Diskon berlaku s.d 27-05-2027

    21.  Pondok Pesantren Al Fatimah: Diskon berlaku s.d 27-05-2027

    22.  Universitas Kristen Duta Wacana: Diskon berlaku s.d 06-07-2028

    23.  Universitas Padjadjaran (UNPAD): Diskon berlaku s.d 24-07-2028

    24.  Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun (PPI): Diskon berlaku s.d 24-07-2028

     

    Daftar alumnus universitas yang dapat diskon KAI 

    1.      Universitas Sebelas Maret (UNS): Diskon berlaku s.d 16-09-2027

    2.      Universitas Gadjah Mada (UGM): Diskon berlaku s.d 12-08-2026

    3.      Institut Teknologi Bandung (ITB): Diskon berlaku s.d 17-07-2026

    4.      Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS): Diskon berlaku s.d 03-12-2026

    5.      Institut Pertanian Bogor (IPB): Diskon berlaku s.d 20-04-2028

    6.      Universitas Negeri Yogyakarta (UNY): Diskon berlaku s.d 20-04-2028

    7.      Universitas Airlangga (UNAIR): Diskon berlaku s.d 16-03-2028

    8.      Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED): Diskon berlaku s.d 19-12-2026

    9.      Universitas Diponegoro (UNDIP): Diskon berlaku s.d 25-02-2028

    10.  Universitas Negeri Semarang (UNNES): Diskon berlaku s.d 17-07-2026

    11.  Universitas Negeri Malang (UM): Diskon berlaku s.d 14-08-2026

    12.  Universitas Semarang (USM): Diskon berlaku s.d 16-03-2028

    13.  Polban Poltek ITB: Diskon berlaku s.d 29-01-2027

    14.  Universitas Brawijaya (UB): Diskon berlaku s.d 03-12-2026

    15.  Universitas Islam Negeri Walisongo: Diskon berlaku s.d 19-06-2028

    16.  Pondok Pesantren Al Rosyid: Diskon berlaku s.d 27-05-2027

    17.  Pondok Pesantren Al Fatimah: Diskon berlaku s.d 27-05-2027

    18.  Universitas Jember (UNEJ): Diskon berlaku s.d 15-05-2028

    19.  Universitas Presiden (President University): Diskon berlaku s.d 20-11-2026

    20.  Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto (UIN SAIZU): Diskon berlaku s.d 03-02-2027

    21.  AMIKOM: Diskon berlaku s.d 25-02-2027

    22.  Universitas Trisakti: Diskon berlaku s.d 09-05-2028

    23.  Universitas Kristen Maranatha: Diskon berlaku s.d 14-05-2028

    24.  Universitas PGRI Madiun (UNIPMA): Diskon berlaku s.d 18-05-2028

    25.  Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC): Diskon berlaku s.d 19-05-2028

    26.  Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ): Diskon berlaku s.d 20-05-2028

    27.  Universitas Kristen Duta Wacana: Diskon berlaku s.d 06-07-2028

    28.  Universitas Indonesia: Diskon berlaku s.d 06-07-2028

    29.  Akademi Ilmu Statistik/Sekolah Tinggi Ilmu Statistik: Diskon berlaku s.d 06-07-2028

    30.  Universitas Padjadjaran (UNPAD): Diskon berlaku s.d 24-07-2028

    31.  Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun (PP): Diskon berlaku s.d 24-07-2028

     

    Tata Cara Pengajuan Diskon untuk Civitas Academica dan Alumni:

    1.      Proses registrasi reduksi hanya dapat dilayani di customer service on station, untuk dilakukan verifikasi data;

    2.      Untuk civitas academica, menunjukkan KTP dan kartu bukti diri asli sebagai dosen dan tenaga pendidik yang masuk berlaku dan tercantum Nomor Induk Pegawai (NIP) atau Nomor Induk Kepegawaian (NIK);

    3.      Untuk alumni, menunjukan KTP dan kartu anggota alumni asli/kartu anggota alumni digital sebagai keluarga alumni perguruan tinggi yang masih berlaku yang tercantum nomor keanggotaannya/ijazah.

     

    Syarat untuk mendapatkan diskon KAI:

    1.      Pemberian reduksi sebesar 10% untuk perjalanan KA menengah dan jarak jauh, pada kelas layanan eksekutif, bisnis, dan ekonomi;

    2.      Pembeliaan tiket reduksi hanya dapat dilakukan pada aplikasi Access by KAI;

    3.      Berlaku hanya untuk dosen dan tenaga pendidik yang masih aktif, serta ikatan alumni perguruan tinggi yang terdaftar;

    4.      Bagi dosen dan tenaga pendidik, wajib memiliki kartu bukti diri sebagai dosen dan tenaga pendidik yang tercantum dalam Nomor Induk Pegawai (NIP) atau Nomor Induk Kepegawaian (NIK);

    5.      Bagi anggota alumni perguruan tinggi (alumni), wajib memiliki kartu anggota alumni (kartu anggota digital yang tercantum dalam nomor keanggotaannya/ijazah;

    6.      Registrasi reduksi dengan menunjukan kartu bukti diri dosen dan tenaga pendidik, kartu anggota alumni/ijazah disertai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP), untuk proses input NIK;

    7.      Bukti identitas asli yang digunakan wajib masih berlaku sesuai hak atas reduksi;

    8.      Pada kereta api sama, 1 (satu) penumpang hanya berhak atas 1 (satu) tiket dengan tarif reduksi;

    9.      Tarif reduksi tidak berlaku pada perjalanan kereta api lokal, tarif khusus, tarif promosi, priority, imperial, luxury, panoramic, compartment atau kereta wisata lainnya;

    10.  Pada saat proses boarding dan pemeriksaan di atas KA, wajib menunjukkan identitas asli atas hak reduksi tersebut.

  • Media Asing Soroti Sulitnya Cari Kerja di RI, Lulusan Sarjana Nganggur

    Media Asing Soroti Sulitnya Cari Kerja di RI, Lulusan Sarjana Nganggur

    Jakarta

    Isu ketenagakerjaan di Indonesia menjadi sorotan media asing. Al Jazeera, jaringan media internasional yang berpusat di Qatar mengangkat isu sulitnya anak muda di Indonesia mendapatkan pekerjaan yang layak.

    Dikutip detikcom, Sabtu (19/7/2025), Al Jazeera menyebut Indonesia termasuk negara dengan tingkat pengangguran pemuda tertinggi di Kawasan Asia. Tercatat 16% dari 44 juta penduduk Indonesia yang masuk kategori Gen Z tidak memiliki pekerjaan.

    Angka itu lebih dari dua kali lipat dibandingkan tingkat pengangguran pemuda di negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam. Optimisme kelompok pemuda terhadap kondisi ekonomi juga lebih rendah dibandingkan negara tetangga.

    Survei yang dirilis oleh ISEAS-Yusof Ishak Institute di Singapura pada Januari lalu menunjukkan bahwa anak muda Indonesia memiliki pandangan yang jauh lebih pesimistis terhadap kondisi ekonomi dan pemerintahan dibandingkan rekan-rekan mereka di Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Vietnam.

    Hanya sekitar 58% anak muda Indonesia yang menyatakan optimis terhadap rencana ekonomi pemerintah. Angka ini jauh di bawah rata-rata 75% dari enam negara tersebut.

    Pada bulan Februari, keresahan ini sempat meluap ke jalanan ketika mahasiswa mendirikan gerakan Indonesia Gelap sebagai bentuk protes terhadap rencana pemerintah memangkas anggaran untuk layanan publik.

    Ekonom menyebut tingginya pengangguran pemuda di Indonesia disebabkan oleh beberapa aturan. Misalnya, regulasi ketenagakerjaan yang kaku yang menyulitkan proses rekrutmen hingga upah rendah yang yang membuat para pencari kerja enggan menerima tawaran yang ada.

    “Banyak orang akhirnya memilih untuk tidak masuk ke pasar tenaga kerja daripada harus bekerja dengan gaji yang jauh di bawah ekspektasi,” kata Adinova Fauri, ekonom dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) di Jakarta.

    “Pekerjaan yang baik juga tidak tersedia secara merata, sehingga banyak yang akhirnya terjun ke sektor informal, yang produktivitasnya rendah dan tanpa perlindungan sosial,” tambah dia.

    Dengan populasi lebih dari 280 juta jiwa, Indonesia memang sudah lama menghadapi masalah pengangguran pemuda yang kronis. Meskipun angka ini mulai menurun dibandingkan satu dekade lalu saat seperempat pemuda Indonesia tidak memiliki pekerjaan.

    Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 menunjukkan sekitar 56% tenaga kerja Indonesia bekerja di sektor informal. Artinya jutaan pekerja berada dalam kondisi rentan dan tanpa perlindungan jaminan sosial.

    “Kualitas pekerjaan dan dominasi sektor informal masih menjadi masalah utama,” sebut Deniey Adi Purwanto, dosen Departemen Ekonomi di IPB University, Bogor.

    Bagi generasi muda, ketimpangan antara jumlah pencari kerja dan ketersediaan lapangan kerja menjadi tantangan yang sangat serius. Lulusan pendidikan menengah dan tinggi tidak selalu sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan tingkat informalitas juga tinggi.

    “Indonesia memiliki jumlah anak muda yang sangat besar, sehingga tekanan terhadap pasar kerja jauh lebih besar. Kita juga mengalami peningkatan pesat dalam jumlah lulusan SMA dan perguruan tinggi,” tambah Purwanto.

    Menurutnya, banyak lulusan sarjana yang enggan bekerja di sektor informal atau menerima pekerjaan bergaji rendah, sehingga mereka memilih menunggu pekerjaan yang layak, yang pada akhirnya berujung pada pengangguran.

    Ia juga menyoroti minimnya pelatihan vokasional dan program magang yang efektif di Indonesia dibandingkan dengan negara tetangga seperti Vietnam atau Malaysia.

    “Di Malaysia, misalnya, ada lebih banyak skema kerja sama antara industri dan universitas serta program penyerapan tenaga kerja untuk lulusan,” jelasnya.

    Ketimpangan antarwilayah semakin memperburuk keadaan. Anak muda yang tinggal di daerah terpencil dan pedesaan menghadapi tantangan lebih besar dalam mengakses pekerjaan yang layak, terutama di luar Pulau Jawa yang menjadi pusat pemerintahan dan tempat tinggal lebih dari separuh penduduk Indonesia.

    Al Jazeera juga mewawancarai pemuda sarjana hukum, Andreas Hutapea yang merasakan sulitnya mencari pekerjaan. Padahal, kata Andreas, awalnya ia tak pernah berpikir bahwa mencari pekerjaan akan sesulit itu.

    Namun kenyataannya, ia justru dihadapkan pada penolakan demi penolakan. Ia gagal menembus seleksi calon pegawai negeri sipil yang terkenal sangat kompetitif di Indonesia. Andreas tak berhasil pula saat mencoba peruntungan sebagai calon jaksa.

    Sebelum masuk kuliah, Andreas sempat bercita-cita menjadi tentara, tetapi gagal memenuhi syarat tinggi badan. Karena uangnya menipis, ia keluar dari tempat kos dan kembali tinggal bersama orang tuanya yang mengelola toko kelontong kecil yang menjual minyak, telur, beras, dan kebutuhan pokok lainnya.

    Sejak itu, Andreas bekerja membantu toko milik orang tuanya, di sebuah kota kecil di pinggiran Medan, ibu kota Provinsi Sumatera Utara. “Aku buka toko buat mereka pagi-pagi, duduk di sana seharian melayani pembeli, lalu bantu tutup malamnya,” ujar Andreas, yang lulus SMA pada 2020.

    “Orang tuaku memang tidak menggaji aku, tapi aku tidak bisa menyalahkan mereka. Mereka sudah memberiku makan dan tempat tinggal secara gratis,” tambah dia.

    Meskipun menyandang gelar sarjana hukum dan sangat ingin lepas dari pekerjaan membantu di toko keluarga, ia mendapati bahwa peluang kerja sangat terbatas. Andreas juga mengambil pekerjaan sampingan sebagai teknisi pemasangan sistem suara untuk acara pernikahan dan pesta.

    Andreas yang menyelesaikan sebagian mata kuliah hukumnya saat libur semester agar bisa lulus setahun lebih cepat, sulit menepis perasaan bahwa semua upayanya sia-sia.

    “Aku nggak mau jadi beban buat orang tuaku, yang sudah bayar semua biaya kuliahku,” ujar Andreas.

    “Tapi lihat aku sekarang,” tutup dia.

    (ily/hns)

  • Heboh Beras Premium Oplosan, Dokter Pencernaan Soroti Hal Ini

    Heboh Beras Premium Oplosan, Dokter Pencernaan Soroti Hal Ini

    Jakarta

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyayangkan sejumlah perusahaan besar terindikasi melakukan praktik pengoplosan beras premium dengan kualitas rendah.

    Praktik pengoplosan ini diketahui setelah dilaksanakan investigasi oleh Kementerian Pertanian di sejumlah wilayah yang menemukan beras bermerek dijual dengan harga premium, namun isinya ternyata campuran dengan beras medium atau tidak sesuai standar mutu beras premium.

    “Kalau diibaratkan, ini seperti membeli emas 24 karat namun yang diterima ternyata hanya emas 18 karat,” ujar Amran, dikutip dari detikFinance, Senin (12/7/2025).

    Bahayakah Jika Konsumsi Beras Oplosan?

    Spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH juga turut menyoroti kasus beras oplosan yang belakangan viral. Ia menjelaskan, beras oplosan merupakan hasil pencampuran antara antara beras kualitas premium dan beras dengan mutu rendah.

    Menurutnya, secara prinsip, beras jenis ini tidak membahayakan kesehatan karena seluruh komponen yang digunakan tetap berasal dari beras asli. Namun, dampak utama dari pengoplosan terletak pada penurunan kualitas dan kandungan gizi.

    “Beras premium bila dimasak bisa bertahan lama tetapi bila beras yang tidak premium bila dimasak lebih cepat basi,’ ucapnya saat dihubungi detikcom, Selasa (15/7/2025).

    “Sepanjang yang dimasak adalah beras asli baik oplosan maupun premium tidak memiliki efek fatal,” sambungnya lagi.

    Beras premium umumnya memiliki keunggulan dari sisi daya tahan setelah dimasak, lebih tahan lama dan tidak mudah basi. Sebaliknya, beras dengan mutu rendah lebih cepat mengalami perubahan kualitas setelah dimasak.

    Selain itu, kandungan vitamin B1 dalam beras premium relatif lebih tinggi, sehingga pencampuran dengan beras biasa akan mengurangi nilai gizi yang diterima oleh konsumen.

    Ia menambahkan, praktik semacam ini mencerminkan kondisi kejujuran yang kian memudar, bahkan dalam aktivitas sehari-hari seperti mencari nafkah.

    “Ini adalah penipuan yang besar,” tegas dr Aru.

    Ciri-ciri Beras Oplosan

    Pakar Teknologi Industri Pertanian IPB University, Prof Tajuddin Bantacut mengungkap ciri-ciri beras oplosan yang bisa dikenali secara kasat mata. Ia menjelaskan beras oplosan dapat terlihat dari warna yang tidak seragam, butiran yang berbeda ukuran, dan tekstur nasi yang lembek setelah dimasak.

    “Jika menemukan nasi yang berbeda dari biasanya seperti warna, bau (aroma), tekstur dan butiran maka dapat ‘dicurigai’ sebagai beras yang telah dioplos dalam arti terdapat kerusakan mutu atau keberadaan benda asing,” jelasnya, dikutip dari laman IPB University, Selasa (15/7).

    Dalam beberapa kasus, beras oplosan juga dicampur dengan bahan tambahan benda asing termasuk zat pewarna atau pengawet berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

    Ia mengimbau agar masyarakat mewaspadai beras yang terlihat tidak biasa, berwarna aneh, atau berbau. “Hindari membeli beras tanpa label atau dari sumber yang tidak jelas. Cuci beras sebelum dimasak dan waspadai bila ada benda asing yang mengambang,” ucapnya.

    Perihal daya simpan, ia menjelaskan idealnya beras hanya disimpan maksimal enam bulan agar kualitasnya tetap terjaga. Sebab, beras juga bisa mengalami kerusakan secara alami, terutama jika disimpan terlalu lama.

    Menurutnya, meski beras sudah disimpan di tempat yang terkendali, kualitasnya tetap bisa menurun akibat faktor lingkungan, hama, atau mikroorganisme.

    “Beras yang rusak bisa dipoles ulang. Namun, jika kerusakannya sudah parah, baik secara fisik, kimiawi, maupun mikrobiologis, maka tidak layak untuk dikonsumsi. Terlebih apabila mengandung bahan kimia atau pengawet, bisa berbahaya untuk kesehatan, ” jelasnya.

    Ia menambahkan, terdapat tiga jenis beras yang dikaitkan oplosan yang beredar di masyarakat. Pertama, beras campuran yang dicampur dengan bahan lain seperti jagung. Jenis ini secara umum ditemukan di beberapa daerah.

    Kedua, beras “blended” atau campuran beberapa jenis beras untuk memperbaiki rasa dan tekstur. Ketiga, beras yang dicampur dengan bahan tidak lazim atau sudah rusak, kemudian dikilapkan atau dipoles ulang agar tampak bagus kembali, padahal mutunya sudah menurun.

    Prof Tajuddin mengajak masyarakat agar lebih cermat saat membeli beras dan waspada terhadap penipuan kualitas.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/kna)

  • Sekilas Definisi dan Cara Atasi Penyakit Patek Antraknosa pada Tanaman Cabai

    Sekilas Definisi dan Cara Atasi Penyakit Patek Antraknosa pada Tanaman Cabai

    Dikutip dari laman Digitani, dikelola Institut Pertanian Bogor (IPB), dijelaskan bahwa patek atau antraknosa adalah penyakit yang sering menyerang tanaman cabai, disebabkan oleh cendawan Colletotrichum capsici. 

    Penyakit ini dapat menyerang hampir semua bagian tanaman, termasuk ranting, cabang, daun, dan buah, baik pada fase vegetatif (perkecambahan) maupun fase generatif (pembuahan). Gejala umumnya terlihat pada buah, berupa bercak melingkar cekung dengan warna cokelat di pusatnya dan cokelat muda di sekeliling lingkarannya.

    Cara mengatasi dan mencegah penyakit ini adalah sebagai berikut: 

    1. Gunakan bibit yang sehat dan bebas dari infeksi antraknosa.

    2. Bersihkan sisa-sisa tanaman yang terinfeksi dan buang jauh dari area kebun.

    3. Disinfeksi alat-alat pertanian setelah digunakan untuk mencegah penyebaran cendawan.

    4. Hindari over-irigasi dan pastikan sistem irigasi tidak menyebarkan penyakit antar tanaman.

    5. Lakukan pemeriksaan rutin pada tanaman untuk mendeteksi gejala awal dan ambil tindakan segera jika ditemukan tanda-tanda penyakit.

     Tanaman cabai diharapkan dapat terhindar dari kerusakan akibat penyakit patek dengan langkah-langkah tersebut.

     

  • Tidak Semua Makanan Ultra Proses Itu Buruk bagi Kesehatan, Ini Penjelasan Ahli Pangan IPB

    Tidak Semua Makanan Ultra Proses Itu Buruk bagi Kesehatan, Ini Penjelasan Ahli Pangan IPB

    JAKARTA – Selama ini, makanan ultra proses sering mendapat stigma negatif sebagai penyebab masalah kesehatan, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit metabolik lainnya.

    Padahal, tidak semua makanan yang masuk kategori ini layak dicap buruk. Banyak produk ultra proses yang justru berperan penting dalam peningkatan gizi, ketahanan pangan, bahkan kemudahan distribusi nutrisi di masyarakat modern.

    Prof. Purwiyatno Hariyadi, Guru Besar dari Institut Pertanian Bogor (IPB), dalam acara Temu Ilmiah Nasional Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) 2025 yang berlangsung di Jakarta mengatakan, pelabelan negatif secara menyeluruh terhadap pangan ultra proses bisa menyesatkan dan perlu ditinjau kembali.

    “Seringkali makanan ultra proses dianggap tidak sehat, padahal sebenarnya tidak bisa disamaratakan. Ada produk ultra proses yang bernilai gizi tinggi dan bermanfaat, tergantung pada formulasi dan komposisinya,” jelas Prof. Purwiyatno.

    Mengacu pada sistem klasifikasi NOVA yang dikembangkan oleh peneliti dari Universitas São Paulo, Brasil, makanan ultra proses didefinisikan sebagai produk olahan yang mengandung bahan-bahan industri seperti pemanis buatan, perisa sintetis, pengemulsi, pewarna, dan bahan tambahan lain yang tidak umum ditemukan dalam dapur rumah tangga. Beberapa contoh umumnya meliputi soda, biskuit, makanan beku, sereal manis, dan camilan kemasan.

    Makanan tersebut memang sering kali dilengkapi kandungan gula, garam, pengental, perasa hingga pewarna yang membuatnya semakin tampak menarik untuk dicicipi. Alasan inilah yang membuat imej dari makanan ultra proses memiliki kandungan nutrisi rendah hingga dicap buruk bagi kesehatan. 

    Faktanya, kata Prof. Purwiyatno, tak semua makanan ultra proses memiliki nilai gizi yang buruk dan penilaian klasifikasi NOVA tersebut masih memiliki kelemahan karena terlalu menyamaratakan kategori bahan baku makanan. 

    Hal ini dapat dilihat dari produk pangan seperti daging nabati yang banyak dikonsumsi vegetarian dan vegan. Makanan tersebut masuk ke dalam kategori ultra proses, meski pun kandungan nutrisinya cukup lengkap dan bisa menjadi sumber protein nabati yang baik.

    “Kita perlu meninjau ulang sistem NOVA agar tidak membingungkan masyarakat. Misalnya daging alternatif ini, padahal dari sisi gizi, dampak lingkungan itu banyak nilai positifnya, tapi itu dimasukkan dalam kelompok makanan ultra proses tapi sehingga kondisinya disalahpahami sebagai makanan tidak sehat, padahal jelas-jelas lebih bermanfaat,” ujar Prof. Purwiyatno.

    Selain itu bisa dilihat juga dari produk seperti protein bar, susu protein dan lain sebagainya. Sebagian besar makanan seperti itu diproses sedemikian rupa. Tapi apakah kandungan whey, kasein, dan beberapa nutrisi yang didapat dari proses pengolahan tertentu juga dapat dinilai buruk? 

    Ia menekankan, alih-alih hanya melihat metode pengolahannya, masyarakat sebaiknya lebih fokus pada kualitas nutrisi dari makanan yang dikonsumsi. Masyarakat juga perlu lebih teliti sebelum membeli dan mengonsumsi makanan, terutama dalam kemasan. 

    Salah satu contoh paling sederhana adalah ketika melihat makanan dengan kadar gula, garam dan lemak trans yang tinggi. Ketiga bahan ini tentu saja memberi dampak buruk bagi kesehatan yang sudah semestinya dibatasi. 

    “Makanan ultra proses saat ini pun sudah menjadi bagian yang penting dari pangan di era masa kini. Kalau tidak diproses, kita tidak bisa menikmati apa yang bisa kita makan saat ini. Saya rasa ini adalah bagian dari inovasi dari industri pangan,” pungkasnya.

  • Pertamina Apresiasi 11 Universitas Pemenang TOP Pertamuda Tahun 2021-2024

    Pertamina Apresiasi 11 Universitas Pemenang TOP Pertamuda Tahun 2021-2024

    Jakarta

    Pertamina memberikan apresiasi ‘5 Years of Impact Award’ kepada 11 perguruan tinggi pemenang TOP Pertamuda Tahun 2021-2024, dalam peluncuran program Pertamina Goes To Campus (PGTC) 2025 pada Kamis,10 Juli 2025, di Graha Pertamina.

    Pertamuda adalah kompetisi ide bisnis untuk mahasiswa yang diadakan oleh Pertamina, bertujuan untuk memperluas implementasi SDGs (Sustainable Development Goals) dan inovasi pada sektor energi, mendorong perusahaan rintisan di Indonesia untuk meningkatkan dan memberikan peluang bagi Startup untuk bertemu dengan akses permodalan. Kegiatan ini terbuka bagi seluruh mahasiswa aktif Perguruan Tinggi seluruh Indonesia.

    Wakil Direktur Utama Pertamina, Oki Muraza mengajak seluruh komponen akademisi, yang merupakan partner Pertamina di kampus, serta para mahasiswa-mahasiswi, untuk bersemangat membangun solusi bagi masa depan energi Indonesia.

    “Mudah-mudahan pada saatnya nanti, akan tercipta talenta di bidang energi, yang akan meneruskan perjuangan kami dalam aspek leadership energi di tanah air,” jelas Oki dalam keterangan tertulis, Jumat (11/7/2025).

    Corporate Secretary Pertamina, Arya Dwi Paramita mengatakan Pertamuda Seed and Scale, di tahun 2025 ini telah memasuki tahun kelima penyelenggaraan, sekaligus menjadi salah satu kompetisi kewirausahaan mahasiswa yang terbesar dan paling konsisten di Indonesia.

    “Sejak tahun 2021 lebih dari 10.000 peserta dari 696 Perguruan Tinggi telah berpartisipasi dari jumlah tersebut 140 Finalis, berhasil menuju ke tahap demoday dan mendapatkan dana pembinaan senilai total Rp 1,6 Miliar. Lebih dari sekedar kompetisi, Pertamuda telah membuka lahirnya inisiatif-inisiatif baru untuk generasi muda yang kini mulai berkembang secara nyata,” ujar Arya

    Ia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kolaborasi yang terjalin antara Pertamina dengan para peserta yaitu mahasiswa-mahasiswi serta jajaran akademisi di tingkat Perguruan Tinggi.

    Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menambahkan, PGTC merupakan program tahunan Pertamina sebagai wadah pemberdayaan generasi muda untuk berorientasi menjawab tantangan energi berkelanjutan.

    “Melalui Program PGTC, Pertamina berikan dampak positif untuk generasi muda untuk berprestasi melalui Inovasi dan karya,” tambah Fadjar.

    Penerima apresiasi salah satunya adalah Universitas Indonesia. Business Development & Partnership Universitas Indonesia, Ferie Budiansyah berharap semoga program PGTC menjadi salah satu kanal penghubung antara inovasi dan riset yang dihasilkan universitas dan industri khususnya pertamina group dan semoga program Pertamuda memiliki dampak bagi kemajuan bangsa.

    Sebagai informasi, apresiasi diberikan kepada Perguruan Tinggi ITB (Institut Teknologi Bandung), ⁠ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), IPB (Institut Pertanian Bogor), UPN Veteran Yogyakarta, Universitas Brawijaya, ⁠⁠⁠Universitas Sumatera Utara, Universitas Indonesia,⁠⁠ Universitas Airlangga,⁠⁠ Universitas Sebelas Maret, UGM ⁠(Universitas Gadjah Mada), dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.

    5 Years of Impact Award adalah bagian dari kegiatan Special Edition Pertamuda Seed and Scale 2025. Pada pelaksanaan kelima kalinya, PT Pertamina (Persero) memberikan apresiasi khusus kepada 11 kampus asal TOP Pertamuda 2021 -2024 karena telah konsisten, berkontribusi dan mendorong lahirnya mahasiswa yang menjadi TOP 3 Pertamuda.

    (ega/ega)

  • Profesor IPB Diabadikan Jadi Nama Tanaman Berdaun Unik

    Profesor IPB Diabadikan Jadi Nama Tanaman Berdaun Unik

    Jakarta

    Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB University), Prof Tatik Chikmawati resmi diabadikan namanya sebagai nama ilmiah spesies tumbuhan baru dari famili Araceae (aroid). Spesies baru tersebut berhasil ditemukan oleh tim peneliti dari Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi (PRBE), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Provinsi Riau.

    Tumbuhan ini dinamai Homalomena chikmawatiae sebagai bentuk penghormatan terhadap Prof Tatik atas kontribusinya dalam pengembangan ilmu biosistematika tumbuhan di Indonesia.

    Mengutip laman IPB University, Prof Tatik Chikmawati merupakan Guru Besar IPB University di Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Peraih gelar doktor di bidang Plant Science dari University of Missouri, Amerika Serikat tersebut, aktif mengampu berbagai mata kuliah dan membimbing mahasiswa S1, S2, dan S3.

    Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal internasional Webbia: Journal of Plant Taxonomy and Geography, Volume 80(1), halaman 99-104, April 2025, dengan judul ‘Nomenclatural Changes and New Species in Malesian Homalomena (Araceae)’ (Irsyam et al, 2025).

    “Paper tersebut ditulis oleh dua alumni IPB University di bawah bimbingan saya waktu mengambil S2 di IPB, yaitu penulis pertama Arifin SD Irsyam dan terakhir Muhammad R Hariri,” cerita Prof Tatik saat diwawancara.

    Keunikan Homalomena chikmawatiae

    Prof Tatik mengungkapkan bahwa tanaman ini memiliki berbagai keunggulan baik dari sisi estetika maupun fungsi ekologis.

    “Homalomena chikmawatiae ini perawatannya sangat minim, cocok untuk pemula, dan sangat baik sebagai tanaman hias indoor. Daunnya unik, dengan warna kontras dan tulang daun yang mencolok seperti lukisan,” jelasnya.

    Menurut Prof Tatik, tanaman ini mudah dibudidayakan karena memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi. Ia lebih menyukai cahaya redup atau naungan dan tidak membutuhkan penyiraman berlebih.

    “Cukup ditanam di tanah yang tidak subur pun sudah bisa tumbuh. Ini tentu menghemat biaya dan tenaga perawatan,” katanya.

    Habitat alaminya ditemukan di daerah berbatu, miring, dan agak teduh menandakan tanaman ini tidak cocok untuk area terbuka yang terkena sinar Matahari langsung secara intens.

    Potensi di bidang kesehatan

    Selain sebagai tanaman hias, Homalomena chikmawatiae juga diyakini memiliki potensi besar dalam bidang kesehatan dan industri. Diketahui bahwa tanaman-tanaman dari keluarga Homalomena sudah lama dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional, khususnya untuk mengobati pembengkakan dan infeksi karena kandungan metabolit sekundernya yang bersifat antibakteri.

    Homalomena rubescens, misalnya, dapat membantu membersihkan udara dari polutan. Nampu (Homalomena occulta) spesies yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk perawatan punggung dan lutut karena memiliki kandungan kimia seperti saponin, flavonoid, dan tanin, juga dipasarkan sebagai suplemen herbal untuk menjaga kesehatan.

    “Selain menyerap polutan, tanaman ini juga berpotensi sebagai agen remediasi udara. Dalam jangka panjang, bisa juga dikembangkan untuk produk kesehatan atau pengobatan. Meski demikian, untuk spesies baru ini, potensi tersebut masih juga harus dikaji lebih dalam secara ilmiah meski masih perlu penelitian lanjutan,” ujar Prof Tatik.

    Prof Tatik, menekankan pentingnya pelestarian spesies melalui pemanfaatan berkelanjutan. Menurutnya, ketika suatu tanaman memiliki nilai guna dan ekonomis, masyarakat akan terdorong untuk membudidayakannya, yang pada akhirnya mendukung pelestariannya.

    “Jika tanaman ini terus dimanfaatkan, baik untuk tanaman hias, obat, atau parfum, masyarakat akan merawatnya. Itulah bentuk pelestarian berbasis kebutuhan,” jelasnya.

    Penemuan Homalomena chikmawatiae bukan hanya memperkaya keragaman flora Indonesia, tetapi juga membuka jalan bagi pemanfaatan tumbuhan lokal yang lestari dan bernilai tinggi secara ekonomi.

    “Kami meneliti bagaimana masyarakat memanfaatkan tumbuhan di sekitar mereka, terutama di daerah terpencil. Dari sana kami saring, lalu diuji di laboratorium dan dipublikasikan. Tinggal bagaimana nanti industri bisa menangkap peluang tersebut,” tutupnya.

    (rns/fay)

  • Pertamina Apresiasi 11 Universitas Pemenang TOP Pertamuda

    Pertamina Apresiasi 11 Universitas Pemenang TOP Pertamuda

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pertamina memberikan apresiasi “5 Years of Impact Award” kepada 11 perguruan tinggi pemenang TOP Pertamuda Tahun 2021-2024, dalam peluncuran program Pertamina Goes To Campus (PGTC) 2025. Apresiasi 5 Years of Impact Award adalah bagian dari kegiatan Special Edition Pertamuda Seed and Scale 2025.

    Pada pelaksanaan kelima kalinya, PT Pertamina (Persero) memberikan apresiasi khusus kepada 11 kampus asal TOP Pertamuda 2021-2024 karena konsisten, berkontribusi dan mendorong lahirnya mahasiswa yang menjadi TOP 3 Pertamuda. Apresiasi diberikan kepada ITB (Institut Teknologi Bandung), ⁠ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), IPB (Institut Pertanian Bogor), UPN Veteran Yogyakarta, Universitas Brawijaya, ⁠⁠⁠Universitas Sumatera Utara, Universitas Indonesia,⁠⁠ Universitas Airlangga,⁠⁠ Universitas Sebelas Maret, UGM ⁠(Universitas Gadjah Mada), dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.

    Diketahui Pertamuda adalah kompetisi ide bisnis untuk mahasiswa yang diadakan oleh Pertamina. Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas implementasi SDGs (Sustainable Development Goals) dan inovasi pada sektor energi, mendorong perusahaan rintisan di Indonesia untuk meningkatkan dan memberikan peluang bagi startup untuk bertemu dengan akses permodalan. Pertamuda terbuka bagi seluruh mahasiswa aktif perguruan tinggi seluruh Indonesia.

    Wakil Direktur Utama Pertamina, Oki Muraza, mengajak seluruh komponen akademisi, yang merupakan partner Pertamina di kampus, serta para mahasiswa-mahasiswi, untuk membangun solusi bagi masa depan energi Indonesia.

    “Mudah-mudahan pada saatnya nanti, akan tercipta talenta di bidang energi, yang akan meneruskan perjuangan kami dalam aspek leadership energi di tanah air,” jelas Oki dikutip Jumat (11/7/2025).

    Corporate Secretary Pertamina, Arya Dwi Paramita mengatakan Pertamuda Seed and Scale 2025 telah memasuki tahun kelima penyelenggaraan sekaligus menjadi salah satu kompetisi kewirausahaan mahasiswa terbesar dan paling konsisten di Indonesia.

    “Sejak tahun 2021 lebih dari 10.000 peserta dari 696 perguruan tinggi telah berpartisipasi. Dari jumlah tersebut, 140 finalis berhasil menuju ke tahap demoday dan mendapatkan dana pembinaan senilai total Rp 1,6 miliar. Lebih dari sekedar kompetisi, Pertamuda membuka lahirnya inisiatif-inisiatif baru untuk generasi muda yang kini mulai berkembang secara nyata,” urai Arya

    Dia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kolaborasi yang terjalin antara Pertamina dengan para peserta, yaitu mahasiswa-mahasiswi serta jajaran akademisi di tingkat perguruan tinggi.

    Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menambahkan PGTC merupakan program tahunan Pertamina sebagai wadah pemberdayaan generasi muda untuk berorientasi menjawab tantangan energi berkelanjutan.

    “Melalui Program PGTC, Pertamina memberikan dampak positif bagi generasi muda untuk berprestasi melalui inovasi dan karya,” tambah Fadjar.

    Penerima apresiasi dari Universitas Indonesia, Business Development and Partnership Universitas Indonesia Ferie Budiansyah berharap program PGTC menjadi salah satu kanal penghubung antara inovasi dan riset yang dihasilkan universitas dan industri khususnya Pertamina Group.

    “Dan semoga program Pertamuda memiliki dampak bagi kemajuan bangsa,” kata dia.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ikan Waduk Cirata Tercemar Merkuri, Apa Bahayanya? Ini Penjelasan Pakar IPB

    Ikan Waduk Cirata Tercemar Merkuri, Apa Bahayanya? Ini Penjelasan Pakar IPB

    Jakarta

    Ikan di Waduk Cirata, Jawa Barat, disebut sudah tidak layak konsumsi karena tercemar merkuri tinggi. Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat ini tengah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menyelesaikan permasalahan di waduk tersebut.

    “Waduk Cirata itu sebenarnya sudah tidak layak dimakan, ikannya itu sudah tidak layak. Karena kandungan merkurinya sangat tinggi dan itu sangat tidak sehat untuk masyarakat,” ungkapnya dalam Penandatanganan Nota Kesepakatan Dukungan Rencana Program Revitalisasi Tambak Pantura di KKP, Jakarta Pusat, Rabu (25/6/2025).

    Menanggapi temuan tersebut, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University, Prof Dietriech Geoffrey Bengen, DEA mengatakan pernyataan yang disampaikan Menteri KP sudah didasarkan pada kajian ilmiah dan mencerminkan kompleksitas pencemaran di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.

    Ia menerangkan bahwa merkuri dapat masuk ke perairan melalui berbagai jalur, seperti limbah industri (termasuk dari penambangan emas skala kecil), limbah domestik (misalnya baterai rusak), dan residu pertanian.

    Di lingkungan air, merkuri akan berubah menjadi metilmerkuri, bentuk paling toksik yang mudah terakumulasi dalam rantai makanan, terutama pada ikan.

    “Proses bioakumulasi dan biomagnifikasi membuat ikan predator atau yang berumur panjang memiliki kadar merkuri yang lebih tinggi,” jelas Prof Dietriech dalam keterangannya dikutip dari IPB University, Kamis (10/7).

    Terkait dampak kesehatan yang ditimbulkan, Prof Dietriech menyoroti karakteristik merkuri yang dikenal sebagai neurotoksin kuat. Dampaknya dapat merusak sistem saraf pusat, menyebabkan sakit kepala, tremor, gangguan penglihatan, kerusakan ginjal, gangguan imun, hingga radang saluran cerna.

    “Ancaman ini sangat serius jika ikan terkontaminasi dikonsumsi rutin dalam jumlah besar,” tegasnya.

    Untuk mengatasi persoalan tersebut, Prof Dietriech mendorong pendekatan multidimensi. Ia menyarankan lima strategi yang perlu dilakukan, yakni komunikasi risiko secara transparan. Menurutnya, pemerintah perlu menyampaikan data kadar merkuri secara terbuka dan edukasi alternatif sumber protein.

    Selain itu, langkah yang tidak kalah penting adalah memantau kondisi kesehatan warga, terutama bagi kelompok rentan seperti ibu hamil dan anak-anak. Selain itu, dia menegaskan perlunya mengatasi sumber masalah, termasuk penegakan hukum terhadap industri pencemar dan tambang emas ilegal di hulu Citarum, serta pengurangan drastis jumlah keramba.

    “Pengurangan drastis keramba yang melebihi daya dukung krusial untuk mengurangi beban organik,” katanya.

    (kna/kna)

  • Kemdiktisaintek tindak lanjut rekomendasi perguruan tinggi se-Papua

    Kemdiktisaintek tindak lanjut rekomendasi perguruan tinggi se-Papua

    Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto (tengah) dalam Rapat Kerja (Raker) Pimpinan Yayasan dan Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Lingkungan LLDikti Wilayah XIV Tahun 2025 di Kota Sorong, Papua Barat Daya pada Jumat (4/7/2025). ANTARA/HO-Kemdiktisaintek RI

    Kemdiktisaintek tindak lanjut rekomendasi perguruan tinggi se-Papua
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 06 Juli 2025 – 13:03 WIB

    Elshinta.com –  Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) siap menindaklanjuti rekomendasi Rapat Kerja (Raker) Pimpinan Yayasan dan Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Papua.  Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto melalui keterangan di Jakarta, Minggu menyatakan pihaknya akan langsung menindaklanjuti hasil rekomendasi raker secara konkret. 

    “Sebelum membuka PTN, supaya cepat, PSDKU –Program Studi di Luar Kampus Utama– saja, tahun depan sudah bisa langsung rekrut untuk prodi-prodi yang tidak ada di PTS-nya,” katanya. 

    Menteri Brian menyoroti urgensi menghadirkan program studi yang relevan dengan kekayaan sumber daya dan kebutuhan masyarakat Papua.   

    Ia juga menyatakan bahwa kementerian siap menunjuk kampus-kampus besar seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), dan lainnya sebagai pembina untuk mendampingi pelaksanaan program studi baru tersebut.

    Untuk menyukseskan upaya tersebut, Brian mengajak pemerintah daerah setempat untuk berani mengalokasikan beasiswa daerah tanpa ragu, karena pihaknya siap mendukung dan memfasilitasi. Menurutnya, upaya bersama ini tidak hanya soal angka partisipasi kasar, tetapi juga soal keadilan dan kesetaraan akses bagi seluruh anak bangsa, khususnya di tanah Papua.  

    “Para pengelola perguruan tinggi, bahwa peran bapak/ibu ini sangat strategis, peran bapak/ibu semua ini sangat mulia, mencerdaskan anak-anak bangsa. Itu adalah peran yang akan terus diingat-ingat oleh anak didik yang kita luluskan sampai kapanpun. Jadi mutiara-mutiara ini yang akan memajukan tanah Papua itu adalah bersumber atau hasil gemblengan, hasil didikan bapak/ibu semua,” ujar Brian Yuliarto.  

    Menanggapi hal tersebut, Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu, menyampaikan dukungan penuh atas komitmen Kemdiktisaintek dalam memperluas akses pendidikan tinggi di tanah Papua. Menurutnya, kehadiran kampus negeri juga sangat penting untuk membuka prodi-prodi unggulan dan mendorong peningkatan SDM lokal.

    Gubernur Elisa juga menyebut bahwa sebagian infrastruktur dan lahan telah tersedia, termasuk gedung, sarana prasarana, serta staf.

    “Kami siap berkolaborasi dengan ITB, UI, IPB, dan universitas lain agar proses pendiriannya bisa dipercepat,” ucap Elisa.

    Diketahui, terdapat lima rekomendasi utama yang disampaikan dalam Raker tersebut. Pertama, percepatan pembukaan program studi berbasis potensi daerah seperti pertambangan, energi, dan kemaritiman, serta kedua, penguatan pendanaan pendidikan tinggi melalui skema gotong royong antara pusat dan daerah.

    Ketiga, pendirian kampus negeri atau PSDKU di wilayah yang belum terjangkau PTS maupun PTN. Keempat, peningkatan kapasitas dosen dan tenaga kependidikan di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) melalui kemitraan dengan perguruan tinggi unggulan nasional, dan kelima, sinkronisasi data dan pemetaan kebutuhan pendidikan tinggi berbasis wilayah adat dan konteks lokal.

     

    Sumber : Antara