Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto (tengah) dalam Rapat Kerja (Raker) Pimpinan Yayasan dan Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Lingkungan LLDikti Wilayah XIV Tahun 2025 di Kota Sorong, Papua Barat Daya pada Jumat (4/7/2025). ANTARA/HO-Kemdiktisaintek RI
Kemdiktisaintek tindak lanjut rekomendasi perguruan tinggi se-Papua
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Minggu, 06 Juli 2025 – 13:03 WIB
Elshinta.com – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) siap menindaklanjuti rekomendasi Rapat Kerja (Raker) Pimpinan Yayasan dan Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Papua. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto melalui keterangan di Jakarta, Minggu menyatakan pihaknya akan langsung menindaklanjuti hasil rekomendasi raker secara konkret.
“Sebelum membuka PTN, supaya cepat, PSDKU –Program Studi di Luar Kampus Utama– saja, tahun depan sudah bisa langsung rekrut untuk prodi-prodi yang tidak ada di PTS-nya,” katanya.
Menteri Brian menyoroti urgensi menghadirkan program studi yang relevan dengan kekayaan sumber daya dan kebutuhan masyarakat Papua.
Ia juga menyatakan bahwa kementerian siap menunjuk kampus-kampus besar seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), dan lainnya sebagai pembina untuk mendampingi pelaksanaan program studi baru tersebut.
Untuk menyukseskan upaya tersebut, Brian mengajak pemerintah daerah setempat untuk berani mengalokasikan beasiswa daerah tanpa ragu, karena pihaknya siap mendukung dan memfasilitasi. Menurutnya, upaya bersama ini tidak hanya soal angka partisipasi kasar, tetapi juga soal keadilan dan kesetaraan akses bagi seluruh anak bangsa, khususnya di tanah Papua.
“Para pengelola perguruan tinggi, bahwa peran bapak/ibu ini sangat strategis, peran bapak/ibu semua ini sangat mulia, mencerdaskan anak-anak bangsa. Itu adalah peran yang akan terus diingat-ingat oleh anak didik yang kita luluskan sampai kapanpun. Jadi mutiara-mutiara ini yang akan memajukan tanah Papua itu adalah bersumber atau hasil gemblengan, hasil didikan bapak/ibu semua,” ujar Brian Yuliarto.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu, menyampaikan dukungan penuh atas komitmen Kemdiktisaintek dalam memperluas akses pendidikan tinggi di tanah Papua. Menurutnya, kehadiran kampus negeri juga sangat penting untuk membuka prodi-prodi unggulan dan mendorong peningkatan SDM lokal.
Gubernur Elisa juga menyebut bahwa sebagian infrastruktur dan lahan telah tersedia, termasuk gedung, sarana prasarana, serta staf.
“Kami siap berkolaborasi dengan ITB, UI, IPB, dan universitas lain agar proses pendiriannya bisa dipercepat,” ucap Elisa.
Diketahui, terdapat lima rekomendasi utama yang disampaikan dalam Raker tersebut. Pertama, percepatan pembukaan program studi berbasis potensi daerah seperti pertambangan, energi, dan kemaritiman, serta kedua, penguatan pendanaan pendidikan tinggi melalui skema gotong royong antara pusat dan daerah.
Ketiga, pendirian kampus negeri atau PSDKU di wilayah yang belum terjangkau PTS maupun PTN. Keempat, peningkatan kapasitas dosen dan tenaga kependidikan di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) melalui kemitraan dengan perguruan tinggi unggulan nasional, dan kelima, sinkronisasi data dan pemetaan kebutuhan pendidikan tinggi berbasis wilayah adat dan konteks lokal.
Sumber : Antara