Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Instagram Mau Setop Promosikan Konten Politik

Instagram Mau Setop Promosikan Konten Politik

Jakarta

Meta mengaku mau melakukan perubahan besar-besaran pada cara kerja platform media sosial mereka, termasuk Instagram dan Threads.

Perubahan ini dilakukan setelah Uni Eropa menerapkan berbagai aturan baru yang berdampak pada produk-produk milik Meta. Berbagai aturan ketat tersebut bertujuan untuk menciptakan ekonomi digital yang lebih adil dan kompetitif.

Salah satu perubahan yang akan dilakukan Meta terkait rekomendasi konten di feed penggunanya. Termasuk rencana Meta untuk menyetop mempromosikan postingan terkait politik.

Langkah ini dikonfirmasi oleh bos Instagram Adam Mosseri, yang menyebut mereka akan menyetop promosi proaktif terhadap konten politik dari akun yang tidak tidak diikuti oleh pengguna.

Dari pernyataan Mosseri ini, berarti pengguna tetap akan menerima postingan politik yang berbayar dari akun yang sudah mereka ikuti. Hanya postingan berbau politik dari akun yang tak diikuti yang terkena perubahan ini.

“Selama beberapa minggu ke depan, kami akan berusaha untuk menghindari rekomendasi konten terkait politik pada bagian rekomendasi — seperti Explore, Reels, dan Suggested User — di Instagram dan Thread,” tulis Mosseri.

Mosseri juga menambahkan, konten politik yang berasal dari akun yang tak diikuti itu tetap akan bisa dilihat pengikutinya di Feed dan Stories. Jika pengguna Instagram memang menginginkan rekomendasi konten politik, mereka tetap bisa mengakses konten tersebut.

Perubahan ini hanya dikenakan pada akun publik da hanya berdampak pada bagian yang memang berisi rekomendasi konten dari Meta, demikian dikutip detikINET dari Engadget. Sebelumnya, Instagram dan Threads lewat Mosseri pernah meminta maaf atas banyaknya rekomendasi Threads di Instagram. Ia pun berjanji untuk memperbaiki masalah tersebut.

“Kami ingin orang-orang mendapatkan pengalaman positif di Threads, dan kami sebenarnya mengalami beberapa masalah selama beberapa minggu terakhir dengan rekomendasi berkualitas rendah,” kata Mosseri.

(asj/rns)