Jakarta, Beritasatu.com – Malam Nisfu Syaban merupakan salah satu malam istimewa bagi umat Islam. Malam yang jatuh pada pertengahan bulan Syaban ini diyakini sebagai waktu yang penuh berkah dan ampunan dari Allah Swt. Malam ini biasanya diperingati dengan meningkatkan ibadah, seperti salat malam, berdoa, serta membaca Al-Qur’an, sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah.
Apa Itu Nisfu Syaban?
Secara bahasa, Nisfu Syaban berasal dari dua kata dalam bahasa Arab, yaitu Nisfu yang berarti pertengahan dan Syaban yang merujuk pada bulan kedelapan dalam kalender Hijriah. Dengan demikian, Nisfu Syaban secara harfiah berarti pertengahan bulan Syaban, yang jatuh pada tanggal 15 Syaban setiap tahunnya.
Dalam tradisi Islam, malam ini dianggap istimewa sebab pada malam ini dipercaya Allah Swt membuka pintu rahmat dan ampunan-Nya, oleh karena itu banyak umat islam memanfaatkan malam Nisfu Syaban untuk memperbanyak ibadah.
Malam Diampuninya Dosa
Malam Nisfu Syaban dikenal sebagai malam di mana Allah Swt mengampuni dosa-dosa hamba-Nya, kecuali bagi mereka yang masih dalam keadaan sirik atau menyimpan permusuhan dengan sesama. Rasulullah bersabda:
إِنَّ اللَّهَ يَطَّلِعُ إِلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
Artinya: “Sesungguhnya Allah melihat makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban, lalu mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik atau orang yang bermusuhan” (HR Ibnu Majah, Ahmad, dan Al-Baihaqi).
Hadis ini menunjukkan bahwa malam Nisfu Syaban menjadi kesempatan besar bagi umat Islam untuk bertaubat, memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu, serta memperbaiki hubungan dengan sesama manusia.
Malam Ditentukan Takdir Setahun ke Depan
Sebagian ulama berpendapat bahwa pada malam Nisfu Syaban, Allah Swt menetapkan catatan takdir bagi hamba-Nya untuk satu tahun ke depan, termasuk rezeki, umur, dan peristiwa penting dalam kehidupan mereka. Hal ini merujuk pada firman Allah Swt:
فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
Artinya: “Di dalamnya ditetapkan segala urusan yang penuh hikmah” (QS Ad-Dukhan: 4)
Beberapa ulama mengaitkannya ayat inj dengan malam Nisfu Syaban, Di ayat ini dijelaskan bahwa malam Nisfu Syaban bukan hanya sekedar malam biasa melainkan momen malam hikmah yang menjadi awal pencatatan takdir.
Malam yang Dimuliakan Nabi Muhammad
Bulan Syaban sendiri merupakan bulan yang sering dimanfaatkan Rasulullah untuk meningkatkan ibadah. Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:
“Pada suatu malam hari aku kehilangan Nabi SAW, kemudian aku keluar mencari beliau. Ketika itu beliau sedang mengangkat kepala ke langit. Kemudian beliau berkata: Wahai Aisyah! Apakah engkau takut Allah dan Rasul-Nya menelantarkan engkau. Aku berkata: Aku menyangka bahwa engkau mendatangi sebagian istri-istri engkau. Kemudian beliau berkata: Sesungguhnya Allah ‘turun’ pada malam Nishfu Syaban ke langit dunia. Lalu, Dia mengampuni lebih banyak dari jumlah bulu kambing milik kabilah Bani Kalb (salah satu kabilah yang banyak memiliki kambing)” (HR Ibnu Majah).
Hadis ini menunjukkan bahwa Rasulullah sangat memuliakan bulan Syaban, termasuk malam Nisfu Syaban, dengan memperbanyak ibadah dan amal saleh. Dijelaskan juga pada malam itu Allah Swt memberikan ampunan kepada hamba Nya.
Amalan yang Dianjurkan ketika Malam Nisfu Syaban
Meskipun tidak ada ibadah khusus yang diwajibkan pada malam Nisfu Syaban, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal saleh sebagai bentuk ketakwaan dan harapan akan ampunan serta keberkahan dari Allah Swt. Beberapa amalan yang sering dilakukan pada malam ini antara lain:
1. Salat malam
Malam Nisfu Syaban menjadi waktu yang baik untuk melaksanakan salat sunnah, seperti Salat Tahajud. Hal ini sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
2. Memperbanyak doa dan istighfar
Memperbanyak doa pada malam ini merupakan waktu yang tepat. Sebab, malam ini disebut juga malam keberkahan. Selain itu, ini juga bentuk permohonan agar mendapat ampunan serta keberkahan dalam hidup.
3. Membaca Al-quran
Membaca Al-Qur’an menjadi salah satu amalan utama pada malam ini. Dengan membaca dan memahami ayat-ayat Al-Qur’an, umat Islam dapat mendekatkan diri kepada Allah dan memahami maksud dari malam Nisfu Syaban lebih mendalam.
4. Berpuasa
Salah satu sunnah yang dianjurkan adalah berpuasa pada tanggal ke-13, 14, dan 15 bulan Syaban termasuk malam sesudah Nisfu Syaban. Rasulullah banyak berpuasa di bulan Syaban sebagai bentuk persiapan menuju Ramadan. Oleh karena itu, puasa pada hari Nisfu Syaban menjadi salah satu amalan yang dianjurkan.
5. Memperbanyak zikir dan istighfar
Mengisi malam Nisfu Syaban dengan zikir, membaca tasbih, tahmid, tahlil, dan istighfar adalah cara lain untuk meraih keberkahan. Merenungkan perjalanan hidup dan memohon ampunan kepada Allah Swt dapat menjadi langkah awal menuju perubahan yang lebih baik.
Sebagian ulama berpendapat bahwa tidak ada dalil yang benar-benar kuat mengenai ibadah khusus pada malam Nisfu Syaban. Meski begitu, sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa tidak ada larangan mengenai merayakan malam Nisfu Syaban dengan beribadah. Mayoritas Ulama memperbolehkan pengamalan hadis dhaif untuk alasan memperbanyak ibadah.
Terlepas dari perbedaan pandangan ini, malam Nisfu Syaban tetap menjadi malam yang istimewa bagi umat Islam untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt. Dengan memperbanyak doa dan amalan kebaikan, malam ini bisa menjadi kesempatan untuk memperbaiki diri sebelum memasuki bulan Ramadan.
