Industri Asuransi Kredit Gunakan Teknologi AI untuk Hadapi Lonjakan Rasio Klaim

Industri Asuransi Kredit Gunakan Teknologi AI untuk Hadapi Lonjakan Rasio Klaim

JAKARTA – Lonjakan rasio klaim di industri asuransi jiwa kredit mendorong pelaku industri berinovasi mencari solusi. PT Seleris Meditekno Internasional (Seleris) dan PT IDPay Asia Jaya (IDPay) pun bersinergi menghadirkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam proses seleksi risiko atau underwriting.

Kerja sama ini menandai era baru dalam proses underwriting asuransi jiwa kredit di Indonesia yang awalnya dilakukan secara konvensional, kini dapat dilakukan secara digital menggunakan kecerdasan buatan, real-time, dan akurat pada saat nasabah mengajukan kredit di lembaga keuangan.

Platform Seleris Credit yang berbasis artificial intelligence akan terintegrasi langsung pada perangkat All-in-One KTP Reader atau Electronic Data Capture (EDC) berbasis Android milikIDPay yang tersebar di ribuan outlet perbankan dan lembaga keuangan di seluruh Indonesia.

“Kami mengembangkan teknologi kecerdasan buatan yang secara fundamental mengubah cara industri melakukan underwriting,” ujar Founder PT Seleris Meditekno Internasional, Rinaldi Anwar Buyung, Jumat, 31 Oktober.

Rinaldi bilang platform Seleris Credit juga telah mendapat pengakuan dari perusahaan reasuransi global berperingkat AM Best dan S&P minimum A. Pengakuan ini menggarisbawahi bahwa platform berbasis AI dari Seleris memenuhi standar internasional dalam proses seleksi risiko dan underwriting asuransi jiwa kredit.

“Ini bukan sekadar inovasi teknologi, tetapi solusi nyata untuk menyelamatkan industri asuransi jiwa kredit dari kolapsnya kualitas underwriting,” ucapnya.

Lebih lanjut, Rinaldi juga berharap jangkauan infrastruktur IDPay yang luas dapat mendukung perbankan dan lembaga keuangan dalam meningkatkan kualitas portofolio kredit.

“Mereka melakukan audit mendalam terhadap algoritma AI kami, metodologi risk assessment, dan track record akurasi prediksi kami. Kepercayaan mereka adalah bukti bahwa teknologi Indonesia mampu bersaing di level global,” tuturnya.

Sementara itu, Chief Business Development Officer PT IDPay Asia Jaya Adrian Kurniady bilang proses underwriting juga mengalami transformasi. Kata dia, algoritma Al mampu melakukan penilaian risiko hanya dalam hitungan detik.

Adrian bilang proses ini dirancang untuk lebih akurat dan terstandarisasi berkat teknologi machine learning yang telah dilatih dengan jutaan data.

“Ini merupakan momen bersejarah yang menandai terwujudnya integrasi antara layanan keuangan dan kesehatan di Indonesia,” ucapnya.

Kedua perusahaan juga menegaskan seluruh proses akan mematuhi Undang-Undang (UU) Perlindungan Data Pribadi Nomor 27 Tahun 2022 dan regulasi terkait lainnya. Serta, sistem keamanan berlapis dan enkripsi tingkat enterprise memastikan data nasabah terlindungi dengan maksimal.

Solusi ini diharapkan dapat menekan rasio klaim hingga level yang berkelanjutan. Sehingga, dampaknya produk asuransi jiwa kredit bisa lebih terjangkau dan berkelanjutan dalam jangka panjang. Sekaligus juha menjaga akses masyarakat terhadap perlindungan asuransi yang berkualitas.