Dalam konferensi yang digelar di Jakarta, Pemerintah Indonesia bersama Pemerintah Kota Fuzhou menandatangani 16 Memorandum of Understanding (MoU) dengan nilai total mencapai Rp 36,4 triliun.
Proyek tersebut akan mulai berjalan pada 2026 dan mencakup sektor prioritas seperti ekspor baja, nikel, industri perikanan terpadu, riset kecerdasan buatan, energi matahari, hingga pengembangan kawasan industri baru.
Nilai investasi tersebut merepresentasikan sekitar 24,3% dari total komitmen investasi US$10 miliar yang sebelumnya disampaikan Pemerintah Kota Fuzhou.
“Kita membutuhkan lebih banyak proyek di sektor industri baja, manufaktur, perikanan, tekstil, pertanian, teknologi baru seperti drone, baterai EP, termasuk infrastruktur dan AI itu sendiri,” ujar Airlangga.
Usai acara, Menko Airlangga juga melakukan pertemuan bilateral dengan Guo Ningning, membahas peluang perluasan kerja sama mulai dari pengembangan kawasan industri, penciptaan lapangan kerja, hingga peningkatan konektivitas penerbangan dan kolaborasi pendidikan.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5425290/original/071739800_1764220326-publikasi_1764176380_692731fcbf4e5.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)