TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Terapi stem cell dan anti-aging kini semakin diminati masyarakat Indonesia untuk menjaga kualitas hidup yang lebih baik dengan didukung teknologi kedokteran modern yang semakin berkembang.
Terbaru, dokter di Indonesia kini juga memiliki akses dalam penyediaan layanan stem cell ke Swiss.
Prof. dr. Deby Vinski, pakar stem cell dan anti-aging asal Indonesia, mengatakan, pihaknya telah membangun jaringan laboratorium dan bank stem cell bertaraf internasional.
Melalui kolaborasi ini, pasien yang sebelumnya menjalani terapi di Vinski Tower Jakarta, kini memiliki akses untuk menjalani terapi stem cell di Swiss, Italia, atau negara lain yang tergabung dalam jaringan The Concierge.
The Concierge merupakan sebuah konsil internasional di mana Deby menjabat sebagai Ketua.
“Saya sangat bangga dapat bekerja sama dengan para ilmuwan terbaik dunia untuk menghadirkan terapi yang tidak hanya berkualitas tinggi, tetapi juga terjangkau bagi masyarakat global, termasuk Indonesia,” ujar Deby dikutip Kamis, 10 April 2025.
Dr. Eugene Durenard bersama Claudio M, Presiden Swiss Biotech Stem Cell, menyambut baik kerja sama ini.
Mereka menilai Prof. Deby memiliki visi besar dalam pengembangan terapi regeneratif. Kolaborasi ini juga mendapat pengakuan dari BD USA dan telah ditetapkan sebagai Centre of Excellence berstandar internasional.
Swiss selama ini dikenal sebagai pusat terapi stem cell sejak abad lalu bagi kalangan bangsawan dan kepala negara, kini memperkuat sinerginya dengan Indonesia melalui kolaborasi ini.
Lebih dari 80 jenis penyakit degeneratif dapat ditangani melalui terapi regeneratif ini, termasuk kanker, diabetes tipe 1, Parkinson, ALS, hingga penyakit neurodegeneratif lainnya.
Terapi ini juga didukung oleh pakar-pakar internasional seperti Prof. Darren Griffin dari University of Kent, dr. Liz dari Bioviva USA, serta dr. Daniel Levi dan pakar hormonal lainnya.
Prof Deby menyampaikan harapannya agar Indonesia menjadi salah satu pusat unggulan health tourism dunia.
Ia juga menyebutkan bahwa terapi stem cell dan anti-aging kini tersedia di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman, sebuah RS modern 28 lantai yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Banyak tokoh nasional seperti Jusuf Kalla, Hotman Paris, H. Abdul Rasyid, hingga Ustazah Oki Setiana Dewi telah memilih terapi di Celltech. Mereka punya akses ke luar negeri, tapi tetap percaya pada teknologi dan keahlian anak bangsa,” ujar Deby.
Dengan pencapaian ini, Deby Vinski menekankan bahwa ilmuwan Indonesia mampu bersaing di kancah global.
Prof Deby sendiri kini resmi ditunjuk sebagai Dewan Pakar di Swiss Biotech, sebuah laboratorium stem cell kelas dunia yang berbasis di Swiss yang juga Hybrid bersama Pemerintah Swiss dalam penyimpanan Tali pusat.
Kolaborasi ini juga menggandeng REYOU Switzerland dan Celltech Stem Cell yang dipimpin langsung oleh Prof. Deby.
Dia berharap pemerintah semakin mendukung promosi terapi stem cell di dalam negeri, agar Indonesia menjadi tuan rumah di bidang regenerative medicine dan anti-aging.
“Mari bersama-sama menuju Indonesia Emas melalui kesehatan yang lebih baik,” ajaknya.