TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dunia penerbangan Indonesia kedatangan maskapai baru, bernama Indonesia Airlines yang berasal dari Singapura.
Maskapai Indonesia Airlines didirikan oleh Calypte Holding Pte. Ltd atau perusahaan pengembang Energi Terbarukan, Penerbangan, dan Pertanian yang berkantor pusat di Singapura.
Chief Executive Officer Indonesia Airlines dan Executive Chairman Calypte Holding Pte. Ltd Iskandar menjelaskan, Indonesia Airlines akan berbasis di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
“Kami mempersembahkan maskapai penerbangan komersial berjadwal dengan layanan premium di bawah merek Indonesia Airlines (INA),” kata Iskandar dalam keterangannya, dikutip Senin (10/3/2025).
Iskandar mengatakan, Indonesia Airlines hanya akan berfokus pada penerbangan internasional, dimana dalam tahap awal akan mengoperasikan 20 armada yang akan didatangkan secara bertahap.
20 armada tersebut terbagi 10 unit pesawat berbadan kecil (Airbus A321neo atau A321LR) dan 10 unit pesawat berbadan lebar (Airbus A350 900 dan Boeing 787-9).
Dia bilang bahwa Indonesia Airlines menawarkan kenyamanan premium, perhatian yang dipersonalisasi, dan fasilitas kelas dunia yang sebelumnya hanya diperuntukkan bagi penyewaan jet pribadi.
“Mengungkap era baru kemewahan dengan pengalaman Jet pribadi pada penerbangan komersial di mana kami menggabungkan kemewahan perjalanan jet pribadi, dengan kenyamanan penerbangan komersial, menawarkan perjalanan yang benar-benar tak tertandingi bagi penumpang,” jelas dia.
Iskandar menyebut Indonesia Airlines telah menyiapkan tim terbaik yang telah berpengalaman di berbagai maskapai besar di dunia. Hal itu dilakukan untuk mencapai target Indonesia Airlines menjadi salah satu maskapai penerbangan internasional terbaik.
Misalnya, posisi Direktur Operasional direkrut dari Singapore Airlines yang telah berpengalaman lebih dari 40 tahun dan merupakan salah satu pilot pertama di dunia yang menerbangkan pesawat Airbus A380.
Direktur Komersial akan diisi oleh sosok berpengalaman yang telah bekerja selama lebih dari 21 tahun di berbagai maskapai besar seperti Emirates, Asiana Airlines.
Departemen operasi penerbangan akan dipimpin oleh salah satu pilot terbaik Indonesia yang saat ini bekerja di maskapai asing.
Posisi Direktur Produk dan Layanan akan diisi oleh sosok inspiratif dari Brunei Darussalam, yang telah bekerja di Royal Brunei dan Emirates selama 25 tahun.
“Layanan kabin menjadi salah satu perhatian khusus CEO di mana untuk menghasilkan layanan kabin terbaik ia telah merekrut seorang Manajer Awak Kabin, dari British Airways yang juga bagian dari Komite Korporasi Pramugari Eropa (EBAA) dan seorang Wakil Manajer Awak Kabin dari Emirates,” tegas dia.