Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Keyakinan Konsumen mencatat penurunan 5,3 poin dari 126,4 pada Februari 2025 menjadi 121,1 pada Maret 2024. Survei yang dilakukan Bank Indonesia itu menandai penurunan keyakinan konsumen dalam tiga bulan belakangan secara beruntun.
Sebelumnya, juga terjadi penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 0,8 poin Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Februari 2025 dan 0,5 poin pada Januari 2025.
IKK menunjukkan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi mereka terhadap masa depan. IKK merupakan indikator yang dapat digunakan untuk memprediksi perkembangan konsumsi dan tabungan rumah tangga.
IKK menggunakan tahun acuan dengan nilai 100. Artinya indeks kepercayaan konsumen pada Maret 2025 (121,1) masih berada di zona optimis atau di atas nilai acuan.
“Survei Konsumen Bank Indonesia pada Maret 2025 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi terjaga,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangannya, Selasa (15/4/2025).
Lebih lanjut, Denny menjelaskan bahwa tetap kuatnya keyakinan konsumen pada Maret 2025 ditopang oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang juga masih berada di level optimis.
Hanya saja, IKE tercatat sebesar 110,6, lebih rendah dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya sebesar 114,2. Begitu juga IEK yang berada di level optimis 131,7, lebih rendah dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya sebesar 138,7.
IEK menjadi indeks yang turun paling dalam, yakni sebesar 7 poin dari bulan sebelumnya. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan indeks ekspektasi kegiatan usaha yang juga turun 6,4 poin, indeks ekspektasi penghasilan turun 6,3 poin, dan penurunan ekspektasi ketersediaan lapangan kerja yang turun 5,9 poin.
Berdasarkan kategori pengeluaran responden, indeks keyakinan konsumen pada Maret 2025 juga mengalami penurunan di seluruh kategori dari bulan sebelumnya.
Penurunan terbanyak tercatat pada responden pengeluaran Rp2,1 juta—Rp3 juta (dari 123,4 menjadi 112,4), kemudian pengeluaran Rp4,1 juta—Rp5 juta (dari 128,8 menjadi 123), pengeluaran Rp3,1 juta—Rp4 juta (dari 126 menjadi 120,6), pengeluaran >Rp5 juta (dari 129 menjadi 127,9), dan pengeluaran Rp1 juta—2 juta (dari 119,2 menjadi 118,3).
Sementara berdasarkan usia, indeks keyakinan konsumen juga mengalami penurunan hampir di seluruh kelompok usia.
Penurunan terbanyak tercatat pada responden usia 51—60 tahun (dari 123,6 menjadi 115,3), kemudian usia 41—50 tahun (dari 126,8 menjadi 119,7), usia 20-30 tahun (dari 131,4 menjadi 126,3), usia 31-40 tahun (dari 127,9 menjadi 122,5). Hanya kelompok usia >60 tahun yang mengalami kenaikan keyakinan (dari 112,7 menjadi 115,9).
Secara spasial, IKK meningkat di beberapa kota yang disurvei, tertinggi di Banjarmasin, diikuti oleh Banten, dan Denpasar.