Impor Bahan Baku Turun, Sinyal Produksi Manufaktur Melambat

Impor Bahan Baku Turun, Sinyal Produksi Manufaktur Melambat

Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memandang adanya sinyal penurunan produksi industri pengolahan nasional seiring dengan melemahnya impor bahan baku dan barang penolong. 

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perindustrian Saleh Husin mengatakan, penurunan impor bahan baku dan barang penolong memang dapat dibaca sebagai sinyal melemahnya sektor manufaktur dalam beberapa bulan mendatang.

“Dengan kata lain, impor yang menurun dapat menjadi indikator bahwa perusahaan tengah bersiap menghadapi perlambatan produksi,” kata Saleh kepada Bisnis, Minggu (5/10/2025). 

Dia menerangkan, pada umumnya, produsen mengurangi pembelian input lantaran terdapat penurunan permintaan output atau langkah hati-hati agar tidak terjadi kelebihan stok.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat penurunan impor bahan baku/penolong sebesar 9,06% (year-on-year/yoy) pada Agustus 2025 menjadi US$13,65 miliar atau turun dari periode yang sama tahun lalu US$15,01 miliar. 

Nilai impor bahan baku penolong merupakan pendorong utama penurunan nilai impor secara keseluruhan pada Agustus 2025 dengan andil penurunan 6,52% terhadap nilai impor keseluruhan. 

Tren penurunan impor ini juga terjadi secara tahunan pada Juli 2025 yang tercatat sebesar US$14,17 miliar atau turun 11,94% yoy dibandingkan Juli 2024 yang mencapai US$16 miliar. 

“Namun, interpretasi ini tidak selalu linier. Dalam beberapa kasus, penurunan impor justru bisa menandakan adanya substitusi dengan bahan baku lokal atau sekadar penyesuaian inventori jangka pendek,” jelasnya. 

Untuk itu, tren penurunan impor bahan baku dan penolong ini disebut perlu diamati dalam periode yang lebih panjang. Sebab, jika penurunan berlangsung konsisten dan terjadi di hampir semua kelompok bahan baku, maka dapat dipastikan bahwa pelemahan manufaktur akan berlanjut. 

“Sebaliknya, jika penurunan hanya sementara, dampaknya pada produksi tidak akan terlalu signifikan,” pungkasnya.