Lumajang (beritajatim.com) – Total ada sebanyak 1.100 warga dari dua kecamatan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur yang diketahui masih bertahan di tempat pengungsian pada, Kamis (20/11/2025).
Hal ini disampaikan langsung oleh Sekertaris Daerah (Sekda) Lumajang Agus Triyono saat memantau kawasan terdampak erupsi Gunung Semeru.
Menurutnya, saat ini sedikitnya sudah ada 11 titik pengungsian yang disiapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang bagi warga terdampak.
Sebanyak 7 titik pengungsian diketahui berada di Kecamatan Pronojiwo, dan 4 sisanya terletak di Kecamatan Candipuro.
“Sampai tadi malam (Rabu), data kita itu kurang lebih ada 1.100 warga yang mengungsi di 11 titik pengungsian,” terang Agus, Kamis (20/11/2025).
Agus mengaku, jumlah warga yang saat ini mengungsi tergolong fluktuatif atau tidak tetap. Kondisi ini terjadi karena mayoritas warga baru berada di pengungsian saat malam hari.
Sedangkan, saat siang hari mereka akan kembali ke rumahnya masing-masing untuk memeriksa kondisi kediamannya.
“Ini saya cek ke lokasi-lokasi tersebut (pengungsian), ternyata warga banyak yang izin pamit untuk pulang melihat rumahnya barangkali ada barang-barang yang bisa diambil. Jadi, setelah melihat rumahnya yang terdampak, mereka akan kembali lagi ke pengungsian,” tambah Agus.
Sebagai penanganan, proses pendataan akan kembali dilakukan untuk memastikan jumlah penduduk terdampak yang ada di tempat pengungsian. Jumlah warga mengungsi akan dihitung kembali di setiap titik pengungsian yang ada saat ini.
“Tentu nantinya akan kita data kembali di masing-masing tempat pengungsian saat mereka ini sudah kembali,” ungkap Agus. (has/ian)
