FAJAR.CO.ID, JAKARTA– Kepala Bidang Advokasi Guru P2G, Iman Zanatul Haeri baru-baru ini mengkritisi salah satu unggahan yang menormalisasi anggota TNI mengajar anak-anak sekolah.
Di unggahan tersebut tertulis bahwa, “Idealnya memang guru yang mengajarkan murid-murid di sekolah. Tampi kalau menang situasi serta kondisi yang membuat TNI membantu mengajar tidak apa-apa juga. Yang penting mereka bisa menikmati proses belajar mengajar,” tulis akun X @Ndrewstjan.
Merespon pandangan tersebut, Iman Zanatul menegaskan untuk berhenti menormalisasikan tentara yang mengajar di sekolah.
“Berhenti menormalisasi tentara yang mengajar di sekolah dengan salim keterpaksaan atau kedaruratan,” tegas Iman Zanatul, dilansir X Selasa, (25/3/2025).
Iman juga menyampaikan bahwa terdapat ratusan ribu lulusan yang memang fokus dan bidangnya di ranah pendidikan setiap tahun.
“Ada ratusan ribu lulusan FKIP/LPTK setiap tahun, ada ratusan ribu calon guru yang tidak kunjung diangkat. Distribusi yang gagal bukanlah keberhasilan,” ujarnya.
“Para guru dikirim ke perbatasan tidak dengan ransel dan senjata. Cobalah mengajar diperbatasan dengan gaji guru honorer dan tetap memenuhi 5 standar kompetensi guru,” tutupnya.
Seketika unggahan tersebut mendapatkan perhatian dari masyarakat, apalagi berkaitan dengan dunia pendidikan di Indonesia, yang memang saat ini butuh diperhatikan mulai dari fasilitas hingga tenaga pengajarnya.
“Kenapa tidak neng-hire guru-guru dengan memberikan fasilitas dan gaji yang setara dengan bapak-bapak berseragam di foto itu ya?,” tanya warganet.