Jakarta –
Ilmuwan yang tergabung dalam Bulletin of the Atomic Scientists (BAS) menyoroti bagaimana misinformasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang air dan kebakaran di Los Angeles memperburuk situasi kebakaran hutan dahsyat yang melanda sebagian wilayah California Selatan.
Mereka menyebut, dalam situasi seperti ini, sangat penting bagi media, publik, dan pembuat kebijakan untuk memahami apa yang sedang terjadi dan cara terbaik untuk menanggapinya.
“Kebutuhan pertama dan terpenting adalah memastikan bahwa masyarakat setempat memiliki informasi yang akurat dan terkini tentang risiko yang mereka hadapi, dan bahwa petugas tanggap darurat memiliki sumber daya yang mereka butuhkan,” demikian pernyataan BAS dikutip dari situs resminya, Senin (13/1/2025).
Dalam beberapa bulan dan tahun mendatang, lanjut pernyataan tersebut, akan sangat penting meningkatkan pemahaman tentang risiko ini dan bagaimana risiko tersebut berubah seiring dengan percepatan perubahan iklim dan perubahan populasi serta pola pembangunan, serta meningkatkan kemampuan dalam mengelola bencana yang semakin parah.
“Yang tidak membantu adalah pernyataan yang tidak akurat dari para politisi. Namun, itulah yang disampaikan Donald Trump saat ia mengunggah pernyataan di TruthSocial yang secara keliru menyalahkan Gubernur Gavin Newsom dari partai Demokrat, dan kebijakan air negara bagian atas kebakaran dan masalah pemadaman api,” tulis mereka.
Misinformasi Donald Trump
BAS menyebutkan sejumlah poin yang perlu dipahami dalam hal ini. Pertama, bahwa masalah yang dilaporkan terkait pasokan air bagi petugas pemadam kebakaran merupakan akibat langsung dari tingginya permintaan air untuk pemadam kebakaran, rusaknya pipa dan pompa akibat kebakaran, dan pemilik rumah yang membiarkan selang dan alat penyiram air tetap menyala untuk mencoba melindungi properti mereka.
“Semua permintaan ini membebani infrastruktur pasokan air, yang menyebabkan beberapa tangki air dan hidran kehilangan tekanan atau mengering. Masalah ini tidak ada hubungannya dengan ketersediaan air secara keseluruhan di California Selatan dan tidak ada hubungannya dengan upaya negara bagian untuk melindungi ikan dan ekosistem yang terancam punah,” jelas para ilmuwan.
Selama lebih dari satu abad, warga California telah berdebat tentang cara mengalokasikan air negara bagian di antara para petani, industri, kota, dan pemilik rumah, serta cara membalikkan kebijakan lama yang justru mengambil semakin banyak air dari lingkungan.
Baru dalam beberapa tahun terakhir ini, upaya dilakukan untuk mencoba melindungi ekosistem perairan yang tersisa di negara bagian yang terancam punah serta memulihkan sedikit air untuk ekosistem tersebut. Perselisihan tentang kebijakan ini akan terus berlanjut, tetapi tidak ada kebijakan negara bagian yang menyebabkan kekurangan air bagi kota-kota di California Selatan atau berdampak pada sumber daya pemadam kebakaran.
Memang, saat ini tidak ada kekurangan pasokan air di wilayah tersebut. Waduk-waduk di California, termasuk waduk-waduk utama di California Selatan, memiliki lebih banyak air daripada rata-rata untuk saat ini. Dan sebagian besar air untuk Los Angeles tidak berasal dari sistem air Central Valley yang dimaksud Trump, tetapi dari sumber-sumber lokal, Sungai Colorado, dan saluran air Owens Valley.
“Upaya Trump untuk mencetak poin politik dengan pernyataan yang tidak akurat tentang kebijakan air dan kebakaran hutan California tidak membantu. Menggunakan bencana ini sebagai alasan untuk menekan pencabutan perlindungan lingkungan adalah berbahaya dan kontraproduktif,” kata BAS.
Kedua, Trump juga mengabaikan faktor kunci lain yang berperan di sini: perubahan iklim. Para ilmuwan semakin meningkatkan pemahaman tentang hubungan antara perubahan iklim dan kebakaran hutan. Kebakaran seperti di Los Angeles saat ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam waktu, cakupan, dan intensitas.
Kebakaran itu tentu saja dipengaruhi oleh percepatan perubahan iklim yang disebabkan manusia. Wilayah tersebut mengalami beberapa kondisi terkering yang pernah tercatat pada awal Januari, tiga bulan setelah musim hujan California seharusnya dimulai.
Los Angeles dan wilayah tersebut hampir tidak menerima hujan selama 10 bulan. Tanah dan vegetasi mengalami kondisi kering karena suhu yang lebih tinggi mendorong peningkatan penguapan. Dan, angin Santa Ana yang luar biasa kencang menyebarkan api dengan kecepatan yang tidak terkendali.
“Jika para pemimpin benar-benar ingin membantu dalam menangani bencana seperti kebakaran, badai, kekeringan, banjir, dan kejadian ekstrem terkait iklim lainnya, hal terbaik yang dapat mereka lakukan adalah berhenti menyebarkan informasi yang salah, mengakui realitas perubahan iklim, memperluas investasi federal dalam memahami dan mempersiapkan diri menghadapi bencana, mempercepat upaya untuk memperlambat laju perubahan iklim, dan menyediakan sumber daya tanggap bencana yang memadai bagi masyarakat yang terkena bencana. Utamakan sains daripada politik,” tutup BAS.
(rns/rns)