Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Ilham Akbar Habibie yakin dengan kekuatan jaringan dari pihak dia dan pasangannya Ahmad Syaikhu, dalam berlaga pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar tahun 2024.
Terlebih, kata mantan petinggi PT Dirgantara Indonesia (PTDI) ini, kekuatan jaringan mereka juga bertambah dengan adanya dukungan baru dari relawan Dedi Mizwar dan Partai Ummat pada hari Sabtu ini.
“Ini menambah kekuatan dari segi jaringan dan pendukung untuk bisa mendapatkan suara yang diperlukan untuk Pilgub dan ini di semua wilayah kabupaten/kota di Jabar,” kata Ilham di Sekber pasangan Asih di Bandung, Sabtu.
Namun demikian dia tidak bisa mendetailkan di wilayah mana saja dukungan ini akan berpengaruh pada tingkat elektabilitas pasangan Ahmad Syaikhu dan Ilham Akbar Habibie bagi Pilkada 2024.
“Saya nggak bisa detail, tapi kita coba di semua daerah (untuk ditingkatkan) memang mungkin tak bisa secara fisik datang ke 27 kabupaten/kota, tapi kampanye bukan hanya fisik, namun juga pergerakan jaringan, ada relawan, ada organisasi yang mendukung, ada partai yang mendukung, yang juga punya jaringan masing-masing,” ujar Ilham.
Soal jaringan itu diamini oleh Ketua DPW Partai Ummat Jabar Benyamin Haris yang juga mengungkapkan bahwa partai besutan Amien Rais itu memberikan dukungan pada pasangan ini karena adanya kolaborasi antara keagamaan dan teknologi.
“Untuk persiapan Pilkada, Partai Ummat meniru gaya tikus untuk menguar ke tanah terus-menerus, tidak terlalu koar-koar, tapi kita bergerak secara cepat dengan menyusuri para pemilih untuk Asih,” tutur Benyamin.
Pilkada Provinsi Jabar 2024 ini, diikuti oleh empat pasangan calon yang berdasarkan nomor urut terdiri dari Acep Adang Ruchiat-Gitalis Dwi Natarina, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie, dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.
Pasangan Acep-Gita (KDI) maju dalam kontestasi dengan diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sementara Jeje-Ronal dicalonkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Sementara Syaikhu-Ilham diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Nasional Demokrat (NasDem).
Adapun Dedi-Erwan, mendapatkan dukungan partai terbanyak, yakni Golongan Karya (Golkar), Demokrat, Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Amanat Nasional (PAN), serta hampir semua partai non parlemen seperti Partai Buruh, PBB, Gelora, Perindo.