Jakarta: Pagi ini pasar modal Indonesia kembali diguncang. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka langsung terjun bebas hingga 9,19 persen, memaksa Bursa Efek Indonesia (BEI) mengambil langkah ekstrem yaitu trading halt alias penghentian sementara perdagangan saham.
Langkah ini merupakan bagian dari mekanisme perlindungan pasar agar perdagangan tetap berlangsung teratur, wajar, dan efisien, apalagi saat sentimen global tengah panas-panasnya.
IHSG ambles di menit awal perdagangan
Mengacu pada data RTI, Selasa pagi, 8 April 2025, IHSG dibuka di level 5.914,28. Namun, hanya dalam dua menit, indeks langsung anjlok 598,55 poin atau turun 9,19 persen ke level 5.912,02 pada pukul 09.02 WIB.
Volume transaksi di awal sesi mencapai 1,59 miliar lembar saham, dengan total nilai transaksi Rp1,92 triliun.
Saham-saham anjlok
Sebanyak 552 saham tercatat melemah, hanya 9 saham yang berhasil menguat, dan 65 saham stagnan sebuah sinyal kuat bahwa pasar sedang dalam tekanan berat.
BEI juga mencatat seluruh sektor saham mengalami koreksi tajam. Dua sektor saham yang mengalami koreksi paling dalam adalah teknologi dan material dasar, masing-masing 10,38 persen dan 10,07 persen.
BEI aktifkan trading halt
Melihat penurunan yang drastis, BEI langsung mengambil langkah pengamanan dengan melakukan trading halt atau pembekuan sementara perdagangan saham.
“Hari ini, Selasa, 8 April 2025, telah dilakukan tindakan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pukul 09:00:00 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Perdagangan akan dilanjutkan pada pukul 09:30:00 waktu JATS tanpa ada perubahan jadwal perdagangan. Tindakan ini dilakukan karena terdapat penurunan IHSG yang mencapai 8 persen,” jelas manajemen bursa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(ANN)