Jakarta –
Pada perdagangan kemarin, Rabu (5/2) IHSG ditutup turun -0,70% atau -49,23 poin ke level 7.024. IHSG hari ini (6/2) diprediksi bergerak rebound terbatas dalam kisaran 7.000-7.100.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih dalam risetnya menjelaskan, sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, IHSG dilanda aksi profit taking dalam momentum rilis laporan keuangan Big Banks.
“Pasalnya, kinerja Big Banks mengalami koreksi pada 4Q24 senda dengan iklim suku bunga tinggi dan lemahnya daya beli. Investor asing tercatat jual bersih di pasar ekuitas senilai Rp 490 miliar yang didominasi oleh Big Banks. Sementara, lesunya kondisi ekonomi domestik juga tercermin dari rilis pertumbuhan ekonomi (PDB),” tulisnya dalam riset.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan PDB Indonesia sepanjang tahun 2024 tumbuh 5,03% yoy atau lebih rendah dibandingkan tahun 2023 sebesar 5,05% yoy. Sementara, secara kuartalan (qoq) pada 4Q24 pertumbuhan ekonomi lebih landai sebesar 0,53%, dibandingkan kuartal sebelumnya tumbuh 1,50%.
Dari Mancanegara, indeks utama Wall Street ditutup menguat terbatas. Performa tersebut tercermin dari turunnya imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun ke level 4,42% (5/2/2025). Pelaku pasar pekan ini mencermati rilis data tenaga kerja AS, yaitu non farm payrolls dan tingkat pengangguran (unemployment rate) yang diproyeksikan lebih landai.
“Dari Asia, pertumbuhan ekonomi China secara tahunan (yoy) pada 2024 mencapai 5%, sementara pada 4Q24 ekonomi tumbuh 5,4%. Kinerja PDB tersebut sesuai dengan target pemerintah sejalan dengan stimulus fiskal dan moneter untuk meningkatkan konsumsi,” lanjutnya.
Rekomendasi Saham Hari Ini:
TLKM
Buy: 2.620
TP: 2.700
Stop loss: 2.570
TLKM di area support dalam fase sideways membentuk bullish spinning top. Indikator stochastic crossing di area oversold indikasi rebound jangka pendek.
Sejak awal tahun TLKM menjadi salah satu saham yang paling diakumulasi investor asing senilai Rp359,6 miliar. Sementara, sektor telekomunikasi cukup defensif di tengah melemahnya daya beli yang tercermin dari deflasi secara bulanan pada Januari 2025.
BRMS
Buy: 388
TP: 400
Stop loss: 370
BRMS berpotensi reversal dari area support di atas MA 5 dan 100. Indikator stochastic crossing di area oversold indikasi reversal.
Harga komoditas emas lanjutkan reli di atas level US$ 2.850 per oz (6/2/2025). Sementara, BRMS optimis target produksi emas di tahun 2024 mencapai 55 ribu troy oz atau melampaui target yang ditetapkan sebelumnya sebesar 35 ribu troy oz.
SCMA
Buy: 187
TP: 193
Stop loss: 183
SCMA bullish continuation di atas MA 5,20,100 membentuk double bottom. Volume menguat signifikan dengan dan MACD bar histogram mulai positif.
Anak usaha Emtek Group, yaitu Super Bank dikabarkan akan IPO di tahun 2025 dengan dana US$ 300 juta atau Rp 4,8 triliun (kurs Rp 16.000).
(ara/ara)