IHSG Anjlok dan Rupiah Melemah! Airlangga Ungkap Pemicu Sebenarnya

IHSG Anjlok dan Rupiah Melemah! Airlangga Ungkap Pemicu Sebenarnya

Jakarta, Beritasatu.com – Gejolak pasar keuangan Indonesia kembali mencuat seusai IHSG anjlok hingga 9,19% dan rupiah melemah yang sempat menyentuh Rp 17.000 per dolar AS pada Selasa (8/4/2025). Perdagangan saham pun dihentikan sementara (trading halt) akibat penurunan tajam sejak sesi pembukaan.

Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, tren ekonomi Indonesia masih positif, meskipun saat ini pasar sedang terdampak dinamika global.

“IHSG masih negatif, tetapi pagi ini sudah mulai rebound dan berada dalam tren positif,” ungkap Airlangga dalam Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta.

Airlangga juga menyoroti faktor eksternal yang memicu gejolak, seperti IHSG anjlok dan rupiah melemah pada perdagangan hari ini. Salah satunya kebijakan tarif impor resiprokal dari Presiden AS Donald Trump pada masa jabatan keduanya.

Indonesia disebut-sebut terkena imbas dari kebijakan tersebut dengan tarif sebesar 32%. “Begitu Trump umumkan tarif baru, ketidakpastian ekonomi global langsung melonjak, dan ini berdampak ke semua negara, termasuk kita,” ujar Airlangga.

Meski rupiah melemah signifikan, ia menyebut situasi Indonesia masih lebih baik dibanding negara lain. “Di Jepang misalnya, pelemahan sampai 50%. Kita masih relatif terjaga. Begitu juga cadangan devisa dan obligasi kita masih aman,” tambahnya.

Airlangga juga menekankan, meski risiko resesi global meningkat, tingkat probabilitas Indonesia masuk resesi hanya sekitar 5%, yang menurutnya cukup rendah.

“Kondisi global memang tidak stabil, tetapi ekonomi kita tetap kuat. Kita terus monitor dan siap hadapi segala skenario,” pungkasnya terkait IHSG anjlok dan rupiah melemah pada perdagangan hari ini.