Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Idulfitri, Jumlah Sampah di Blitar Meningkat 10 Persen

Idulfitri, Jumlah Sampah di Blitar Meningkat 10 Persen

Blitar (beritajatim.com) – Jumlah sampah di Kabupaten Blitar pada momen Hari Raya Idulfitri ini meningkat 10 persen dari biasanya. Mayoritas sampah yang dihasilkan pada Hari Raya Idulfitri adalah anorganik.

Plastik masih mendominasi sampah yang dihasilkan di Kabupaten Blitar pada lebaran kali ini. Banyaknya konsumsi jajanan berplastik tentu menjadi penyumbang terbanyak sampah di Bumi Penataran.

“Ada penambahan volume tapi tidak banyak, Perkiraan ya sekitar 10 persen,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar Achmad Cholik, Selasa (16/4/2024).

Di hari normal, jumlah sampah di Kabupaten Blitar mencapai 19 ton. Namun di Hari Raya Idulfitri ini produksi sampah di Bumi Penataran meningkat hingga 20,9 ton lebih.

Meski ada peningkatan namun produksi sampah tersebut masih bisa ditampung oleh TPA yang ada di Kabupaten Blitar. Menurut Dinas lingkungan Hidup Kabupaten Blitar peningkatan produksi sampah pada momen lebaran ini masih tergolong wajar.

“Masih bisa ditampung oleh TPA yang ada,” tegasnya.

Sebelumnya DLH Kabupaten Blitar, memperkirakan dalam dua tahun lagi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Kabupaten Blitar bakal overload. Hal itu tidak lepas atas tingginya produksi sampah di Bumi Penataran yang mencapai 500 ton per hari.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar Achmad Cholik mengatakan, saat ini di kabupaten Blitar ada tiga TPA meliputi dua TPA besar di Tegalsari Wlingi dan Kendalrejo Srengat. Selain itu ada satu TPA kecil di Pagerwojo Kesamben.

Meski memiliki 3 TPA namun nyatanya daya tampung seluruh tempat pembuangan akhir sampah itu hanya mencapai 200 ton per hari.

“Kami punya 3 TPA, pokoknya kalau semua seperti ini 2 atau 3 tahun lagi akan Overload,” ucap Cholik saat ditanya mengenai kapasitas tampung TPA.

Cholik menjelaskan semakin hari volume sampah di Kabupaten Blitar terus meningkat sementara ketersediaan TPA hanya di tiga titik sehingga diperkirakan hanya mampu menampung sampah dalam kurun waktu dua hingga tiga tahun ke depan.

Terus meningkatnya jumlah produksi sampah tersebut membuat Pemkab Blitar pun kewalahan. Kondisi itu diperumit dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki DLH untuk pengadaan TPA juga terbatas.

“Memang itu kondisinya, tapi kami masih menunggu dari pemerintah pusat,” ungkapnya. [owi/beq]