IDI Kenang Abdoel Rivai Sebagai Dokter Perintis Pers Indonesia

10 February 2023, 12:34

PENGURUS Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyampaikan Selamat Hari Pers Nasional kepada seluruh media dan insan pers di Indonesia dan dunia. 

“Media memiliki arti yang penting bagi para dokter, terutama dalam membantu memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat Indonesia, agar masyarakat tidak mengalami disinformasi dan misinformasi mengenai kesehatan,” kata Ketua Umum PB IDI Moh Adib Khumaidi.

Adib menyampaikan IDI juga memiliki dokter yang menjadi tokoh pers, yakni Abdoel Rivai, yang dikenal sebagai dokter sekaligus wartawan Indonesia. Pemikiran Abdoel Rivailah menginspirasi Wahidin untuk membuat Organisasi Boedi Oetomo.

Baca juga: Ketua PB IDI Ditunjuk Jadi Ketua Asosiasi Kedokteran Se-ASEAN

Abdoel Rivai lahir pada 13 Agustus 1871 di Palembayan, Agam, Sumatra Barat dan wafat pada 16 Oktober 1937 di Bandung, Jawa Barat di usia 66 tahun. 

Disampaikan oleh Muhammad Isman Jusuf dari Departemen Kajian Sejarah dan Kepahlawan Dokter Bidang Organisasi PB IDI, Abdoel Rivai dikenal sebagai lulusan dokter Djawa pertama yang mampu meneruskan kuliah ke sekolah kedokteran di Belanda. Selain dikenal sebagai dokter, Abdoel Rivai juga ikut berkiprah dalam dunia pers nasional. 

Abdoel Rivai merupakan orang Indonesia pertama yang menerbitkan surat kabar berbahasa Melayu di Eropa, yaitu koran berkala Pewarta Wolanda yang diterbitkan dari Amsterdam, Belanda, pada 1900. 

Selain itu, dia juga tercatat sebagai orang Indonesia pertama yang mengirimkan tulisan jurnalistiknya dari luar negeri ke tanah air.

Kiprah Abdoel Rivai sebagai jurnalis di antaranya adalah Redaktur surat kabar Bandera Wolanda, terbitan Batavia (1901).Pemimpin redaksi surat kabar Bintang Hindia, terbitan Batavia (1902), Redaktur dan koresponden surat kabar Bintang Timoer.

Abdoel Rivai juga menulis buku terjemahan “Pengadjaran Perihal Melakukan Kewadjiban Orang Beristeri” (1892) dan  buku “Student Indonesia di Eropa” yang merupakan hasil reportasenya selama berkunjung ke Eropa dan melihat dari dekat perjuangan mahasiswa Indonesia di Belanda pada masa kolonial.

Atas kiprahnya di dunia Pers tersebut, Abdoel Rivai oleh pemerintah RI dianugerahi gelar sebagai Perintis Pers Indonesia pada 1974. 

“Abdoel Rivai telah memberikan teladan kepada kita bahwa seorang dokter tidak hanya berkiprah sebagai agent of treatment semata tetapi juga sebagai agent of change dan agent of development dalam dunia pers dan jurnalistik,” tutup Adib. (RO/OL-1)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi