TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Ibu kandung Dele Alli telah menanggapi wawancara putranya yang sangat emosional, mengatakan dia tidak tahu bintang sepak bola itu dianiaya saat masih kecil.
Gelandang Everton itu dengan berani membuka tentang asuhannya, mengungkapkan bahwa dia dianiaya pada usia enam tahun oleh teman ibunya.
Berbicara di ‘The Overlap’, Dele Alli berkata: “Pada usia enam tahun saya dianiaya oleh teman ibu saya yang sering berada di rumah, ibu saya seorang pecandu alkohol.
“Jadi itu terjadi pada pukul enam. Saya dikirim ke Afrika untuk belajar disiplin, dan kemudian saya dikirim kembali. Umur tujuh tahun saya mulai merokok, delapan saya mulai menjual narkoba.”
Komunitas sepak bola telah mendukung pemain berusia 27 tahun itu, dengan mengirimkan pesan dukungan.
Ibu mantan pemain Tottenham Hotspur itu, Denise kini menanggapi pengungkapan putranya bahwa dia dilecehkan secara seksual sebagai seorang anak oleh salah satu temannya.
Denise bersikeras dia tidak tahu tentang asuhan traumatis putranya dan mengatakan dia tidak bisa berhenti menangis sejak dia memberikan wawancara.
“Saya tidak bisa berhenti menangis sejak saya mendengar putra saya menggambarkan pelecehan yang dideritanya saat kecil,” katanya kepada The Sun.
“Aku tidak tahu dia telah dianiaya.”
Dia menambahkan: “Saya sangat menyesal. Hati saya hancur memikirkan bahwa seseorang yang saya izinkan masuk ke rumah saya mungkin telah mengkhianati kepercayaan saya dengan cara yang paling buruk.
“Saya tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata betapa kesalnya saya karena saya tidak lagi berhubungan dengan putra saya – dan hanya berharap saya akan memiliki kesempatan untuk bertemu dengannya lagi.”
Pada usia 12 tahun, Alli diadopsi. Dia kemudian bergabung dengan akademi muda Milton Keynes Dons, di mana dia lulus ke tim utama.
Dele Alli mendapatkan dirinya pindah ke Spurs, di mana dia menikmati mantra terbaik dalam karir profesionalnya. Dele Alli kembali ke Everton setelah menjalani masa pinjaman di Besiktas.
