Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Hukum Dalam Islam Menghina Orang Lain, Tidak Bisa Masuk Surga

Hukum Dalam Islam Menghina Orang Lain, Tidak Bisa Masuk Surga

Jakarta, Beritasatu.com – Menurut pandangan Islam menghina orang lain termasuk dalam perbuatan tercela dan dibenci oleh Allah Swt. Menghina kekurangan orang lain sama halnya seperti menghina diri sendiri.

Menghina orang lain dalam pandangan Islam tertuang dalam firman Allah Swt surah Al-Hujurat (49) ayat 11 yang bunyinya,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ ١١

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok itu) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela dan saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) fasik setelah beriman. Siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang zalim”.

Ayat di atas menjadi pengingat bagi umat Islam untuk tidak saling menghina dan merendahkan sesama hamba Allah. Selain itu, tafsir ayat tersebut juga memerintahkan hamba-Nya untuk bertaubat dan meninggalkan perkara tersebut, apabila tidak ingin masuk ke golongan orang-orang zalim.

Kemudian, orang yang menghina orang lain dan merendahkan mereka karena merasa lebih baik dan lebih mulia, maka dia tidak akan masuk surga. Nabi Muhammad Saw bersabda,

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ، فَقَالَ رَجُلٌ : إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُوْنَ ثَوْبُهُ حَسَناً وَنَعْلُهُ حَسَنَةً، قَالَ: إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ، الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

Artinya: “Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam kalbunya terdapat rasa takabur seberat biji sawi. Kemudian ada seorang lelaki bertanya, “Sesungguhnya seorang lelaki menyukai bila baju dan sandalnya baik”. Nabi menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah lagi menyukai keindahan. Takabur ialah menolak perkara yang hak dan menghina manusia”. (HR Muslim, Abu Dawud, dan Tirmidzi)

Maka dari itu, sebagai umat Islam yang beriman dan bertaqwa hindari perbuatan menghina, mengejek, mengolo-olok, dan merendahkan orang lain. Mari jaga lisan dan tutur kata agar tidak melukai perasaan orang lain. Pastikan mulut selalu hanya digunakan dalam menyampaikan hal baik dan positif.