Hujan Es dan Angin Kencang Hantam Tiga Kecamatan di Jombang

Hujan Es dan Angin Kencang Hantam Tiga Kecamatan di Jombang

Jombang (beritajatim.com) – Hujan deras disertai angin kencang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Minggu (2/11/2025). Tiga wilayah tersebut adalah Kecamatan Jombang, Jogoroto, dan Diwek.

Bahkan untuk di Kecamatan Jogoroto bukan sekadar hujan lebat, tapi hujan es sebesar kelereng. Kejadian ini menyebabkan kerusakan besar, terutama pohon tumbang yang menimpa rumah warga dan sekolah. Meski begitu, untungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Kejadian yang terjadi secara tiba-tiba ini mengejutkan banyak warga. Di Kecamatan Jogoroto, fenomena alam tersebut bahkan lebih parah dengan turunnya hujan es disertai angin kencang. Akibatnya, banyak pohon tumbang dan merusak berbagai fasilitas.

Satu pohon bahkan jatuh menimpa bangunan sekolah dan rumah warga, mengakibatkan kerusakan pada atap dan beberapa sepeda. Kejadian ini terjadi sangat cepat, hingga tak sempat diantisipasi warga.

Stevi Maria, Supervisor Pusdalops BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Jombang, menyampaikan bahwa hingga saat ini terdapat sembilan titik pohon tumbang di beberapa lokasi. “Termasuk di jalan raya sebelah barat Stasiun Jombang,” ujarnya. Meskipun kerusakan cukup besar, pihak BPBD memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam musibah ini.

Stevi juga mengingatkan masyarakat bahwa fenomena cuaca ekstrem ini dipicu oleh transisi dari musim kemarau ke musim hujan. Menurutnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda sebelumnya telah mengeluarkan peringatan terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah Jombang.

Rumah rusak disapu angin di Jombang

“Ada anomali cuaca yang terjadi saat ini, seperti hujan lebat, angin kencang, dan sambaran petir,” kata Stevi.

Sementara itu, Pril Irianto, warga Kelurahan Jombatan Kecamatan Jombang, menceritakan pengalaman mengerikan yang dialami oleh desanya. Ia mengatakan bahwa beberapa pohon tumbang menimpa rumah dan sekolah, bahkan menyebabkan atap rumah hilang disapu angin. “Kejadiannya sangat cepat. Angin kencang menyapu desa. Banyak pohon tumbang,” ujar Pril. [suf]