Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

HP China Tertekan, Xiaomi Turun Tangan

HP China Tertekan, Xiaomi Turun Tangan

New Delhi

Raksasa teknologi China termasuk produsen smartphone berjaya di berbagai belahan dunia. Akan tetapi di sisi lain, mereka mendapat tekanan besar, terutama dari Amerika Serikat dan juga sedikit banyak di India.

Sejak tahun 2020, pemerintah India sangat ketat dalam mengawasi bisnis teknologi China di negaranya. Pemicunya adalah sengketa perbatasan yang menyebabkan 20 tentara India dan 4 tentara China meninggal dunia.

Tahun silam, otoritas India menuding Vivop melanggar beberapa aturan visa dan dituding merugikan India sampai USD 13 miliar. India juga membekukan aset Xiaomi senilai lebih dari USD 600 juta terkait tuduhan pengiriman uang ilegal ke entitas asing.

Baik Vivo maupun Xiaomi membantah tudingan itu. Aksi lainnya adalah India memblokir lebih dari 300 aplikasi di tahun 2020, termasuk TikTok. Nah berkenaan dengan hal ini, Xiaomi turun tangan.

Dikutip detikINET dari Reutes, Xiaomi memberitahu pemeirntah India bahwa pembuat komponen smartphone China takut beroperasi di India karena pengawasan yang ketat itu. Xiaomi yang memegang 18% pasar smartphone India, juga menyarankan India memberi insentif pada pabrik dan menurunkan tarif impor untuk komponen ponsel tertentu.

Xiaomi sendiri merakit smartphone di India, kebanyakan dengan memakai komponen lokal, sebagian lagi diimpor dari China. Presiden Xiaomi India, Muralikrishnan B, menilai India perlu menghadirkan rasa percaya untuk mendorong penyuplai komponen beroperasi di sana.

“Terdapat kecemasan di antara penyuplai komponen soal mendirikan operasi di India, berasal dari tantangan yang dihadapi perusahaan-perusahaan di India, khususnya yang berasal dari China,” katanya, tanpa menyebutkan perusahaan yang dimaksud.

“Pemerintah harus mengatasi kekhawatiran itu dan bekerja untuk menanamkan kepercayaan di antara penyuplai komponen asing, mendorong mereka untuk membuat fasilitas manufaktur di India,” tambahnya.

(fyk/fay)