Beijing –
Kedutaan Besar Jepang di China merilis imbauan untuk setiap warga negaranya yang ada di negara tersebut usai insiden mobil tabrak kerumunan menewaskan sedikitnya 35 orang di kota Zhuhai. Tokyo mengimbau warganya di China untuk waspada dan tidak berbicara keras dalam bahasa Jepang di tempat umum.
Imbauan itu dirilis setelah otoritas Jepang dalam beberapa waktu terakhir menyuarakan kekhawatiran atas keselamatan warganya yang ada di China, setelah seorang siswa sekolah Jepang tewas usai ditikam di luar sekolahnya di kota Shenzhen pada September lalu.
Dalam imbauan keselamatan terbaru yang dirilis Selasa (12/11) pagi waktu setempat, seperti dilansir AFP, Rabu (13/11/2024), Kedutaan Besar Jepang mengatakan tidak ada informasi apakah warga negara Jepang terlibat, namun menekankan bahwa ada rentetan serangan di China baru-baru ini.
Kedubes Jepang, dalam imbauannya, menyatakan warga Jepang di China harus “menghormati adat istiadat setempat, waspada terhadap lingkungan sekitar, dan memperhatikan apa yang mereka lakukan dan ucapkan ketika berinteraksi dengan warga China”.
Disebutkan juga dalam imbauan tersebut bahwa setiap warga negara Jepang di China harus “menahan diri untuk tidak pergi ke luar sendirian pada malam hari” dan bahkan pada siang hari.
Tidak hanya itu, Kedubes Jepang juga mengimbau setiap warganya yang ada di China untuk menghindari “berbicara dengan suara keras dalam bahasa Jepang dan menghindari perilaku yang provokatif dan menarik perhatian seperti bersuara keras dalam kelompok”.
Ketika pergi keluar rumah, menurut Kedubes Jepang, setiap warga Jepang juga harus “memperhatikan lingkungan sekitar mereka, dan waspada di tempat-tempat ramai seperti alun-alun”.
Saksikan juga video: Tabrak Lari di China, Banyak Korban Tergeletak di Jalan