JAKARTA – Honor sedang bersiap melampaui batas desain ponsel pintar konvensional melalui inovasi terbarunya yang disebut “Robot Phone”. Perangkat yang prototipenya telah dipamerkan di China bulan lalu ini sekilas tampak seperti ponsel biasa, namun menyimpan teknologi mekanis yang unik pada modul kamera belakangnya.
Ponsel ini dilengkapi dengan lengan kamera robotik yang dapat bergerak sendiri, sebuah terobosan yang belum pernah ada sebelumnya di industri seluler dan direncanakan meluncur secara resmi pada tahun depan.
Ambisi Honor dengan ponsel robotik ini tidak main-main, karena mereka secara terang-terangan membidik DJI sebagai pesaing utama, bukan lagi sekadar sesama produsen ponsel atau Apple yang selama ini menjadi standar industri video seluler.
Chief Imaging Engineer Honor, Luo Wei, menyatakan bahwa teknologi video Honor tahun depan akan cukup kuat untuk meninggalkan para pesaing jauh di belakang. Saat menanggapi komentar publik, Luo menegaskan bahwa tolak ukur video seluler yang sebenarnya adalah DJI, dan Honor siap berkompetisi langsung dengan produsen gimbal dan drone tersebut pada tahun 2026.
Spekulasi yang berkembang menyebutkan bahwa lengan kamera mekanis pada “Robot Phone” bukan sekadar hiasan visual, melainkan upaya Honor untuk menanamkan kemampuan stabilisasi, pelacakan objek, dan pergerakan sinematik ala gimbal langsung ke dalam bodi ponsel.
Teknologi ini didukung oleh sistem kecerdasan buatan (AI) yang kuat, yang oleh Honor disebut sebagai “otak AI”, yang memungkinkan ponsel berfungsi sebagai kamera pribadi yang adaptif dan mampu bergerak mengikuti objek, alih-alih hanya menjadi perangkat statis.
Honor dijadwalkan akan meluncurkan secara resmi “Robot Phone” ini di Barcelona pada tahun 2026. Perangkat ini diposisikan sebagai penggabungan antara AI canggih, sistem cerdas, dan pencitraan definisi tinggi yang diharapkan dapat mengubah cara pengguna mengambil video profesional hanya dengan sebuah ponsel pintar.
Kehadiran teknologi ini menandai pergeseran fokus Honor untuk merebut pasar videografi yang selama ini didominasi oleh perangkat penstabil eksternal buatan DJI.
