Bisnis.com, JAKARTA — PT Hutama Karya (Persero) atau HK melalui entitas usahanya yakni PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) akan terlibat dalam pembangunan Tol Bogor—Serpong (via Parung) yang telah mengantongi dokumen Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).
Direktur Utama HKI, Aji Prasetyanti menjelaskan portofolio itu akan memperluas lingkup infrastruktur perseroan. Di mana, HKI kini tidak hanya fokus di jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), melainkan turut serta mengembangkan jaringan Jakarta Outer Ring Road (JORR III) melalui konstruksi Jalan Tol Bogor—Serpong (via Parung).
“Pembangunan proyek jalan tol ini menggunakan skema pendanaan KPBU, yang merupakan kerja sama pemerintah dan badan usaha, di mana skema pembangunan ini dibiayai oleh konsorsium BUJT, dengan pengembalian melalui tarif jalan tol ini,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Rabu (8/10/2025).
Adapun, Jalan tol Bogor — Serpong (via Parung) memiliki total panjang mencapai 32 kilometer (Km). Tol ini terdiri dari 4 (empat) seksi memiliki sejumlah titik akses keluar masuk tol seperti di Serpong, Rumpin, Patuat Nutug, Pondok Udik, dan Salabenda, yang semuanya terhubung ke jalan daerah.
Proyek Tol Bogor — Serpong (via Parung) ini direncanakan sebagai jalur alternatif strategis yang menghubungkan wilayah Bogor, Depok, dan Tangerang Selatan, serta menjadi bagian dari sistem jaringan jalan tol yang akan mendukung konektivitas kawasan Jabodetabek.
Meski demikian, dari sisi teknis, proyek ini diproyeksi akan menghadapi sejumlah tantangan konstruksi di wilayah urban padat, terutama pada pembangunan Junction (JC) Salabenda dan JC Serpong–Balaraja yang akan menjadi titik temu berbagai ruas jalan tol eksisting maupun rencana.
“Kompleksitas konektivitas di area tersebut menuntut koordinasi lintas pihak dan strategi konstruksi yang adaptif agar pelaksanaan tetap aman dan efisien,” tambahnya.
Sebagai informasi, pemerintah resmi memulai konstruksi jalan tol baru yakni Tol Serpong-Bogor (via Parung). Di mana, ruas ini akan menjadi tol perdana yang dibangun pada masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Konsesi proyek tersebut digenggam oleh PT Bogor Serpong Infra Selaras (BSIS) yang telah melakukan proses penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada hari ini, Jumat (3/10/2025).
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU, Wilan Oktavian menjelaskan bahwa tol ini memiliki nilai investasi mencapai Rp12,3 triliun.
“Dari sisi finansial, investasi dari proyek ini adalah Rp12,351 triliun,” jelasnya saat ditemui di Kantor Kementerian PU, Jumat (3/10/2025).
