JAKARTA – Jamur adalah salah satu bahan makanan yang serbaguna dan bergizi. Rasanya yang khas umami membuat jamur cocok dipadukan dengan berbagai hidangan. Selain itu, jamur juga kaya akan nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan.
Namun ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan jamur karena bisa menimbulkan efek kurang baik, baik dari segi kesehatan maupun cita rasa.
Secara umum jamur aman dikonsumsi, tetapi jika dipadukan dengan makanan tertentu bisa menimbulkan ketidaknyamanan, mengurangi nilai gizi hingga mengganggu cita rasa.
Berikut makanan yang sebaiknya tidak dimakan bersamaan dengan jamur, seperti dilansir dari laman ET Protein.
1. Makanan Tinggi Purin
Jamur mengandung purin dalam kadar sedang. Purin adalah zat yang dalam tubuh dapat berubah menjadi asam urat. Bagi penderita asam urat atau masalah ginjal, mengonsumsi jamur bersamaan dengan makanan tinggi purin bisa memperparah kondisi.
Contoh makanan tinggi purin yang sebaiknya dihindari dikonsumsi bersama jamur diantaranya daging merah, jeroan (seperti hati), ikan teri dan sarden.
2. Kentang
Beberapa kepercayaan tradisional maupun pengalaman pribadi menyebutkan bahwa kombinasi tertentu dengan jamur bisa menimbulkan efek samping, meski bukti ilmiahnya masih terbatas.
Misalnya, jamur dipadukan dengan karbohidrat kompleks seperti kentang. Ada pun kombinasi alkohol sembari mengonsumsi jamur juga berbahaya. Meski tidak berbahaya bagi semua orang, ada sebagian orang yang merasa tidak nyaman di pencernaan setelah mengombinasikan makanan tersebut.
3. Makanan Keju dan Makanan Pedas
Selain faktor kesehatan, ada juga makanan yang dapat menutupi atau merusak rasa jamur. Jika ingin menikmati cita rasa alami jamur, sebaiknya hindari juga kombinasi dengan makanan pedas.
Pertimbangan Kesehatan saat Mengonsumsi Jamur
Selain memperhatikan kombinasi makanan, ada hal lain yang juga penting saat memasukkan jamur dalam menu sehari-hari.
1. Alergi
Sebagian orang bisa mengalami alergi jamur. Gejalanya bisa berupa gatal-gatal, bengkak, hingga kesulitan bernapas. Jika hal ini terjadi, sebaiknya hentikan konsumsi dan segera konsultasi ke tenaga medis.
2. Interaksi dengan Obat
Beberapa jenis jamur, terutama jamur yang digunakan dalam pengobatan tradisional, bisa memengaruhi kinerja obat tertentu, misalnya pengencer darah atau insulin. Maka dari itu, jika sedang dalam pengobatan, sebaiknya konsultasikan dulu sebelum mengonsumsi jamur sebagai suplemen atau terapi tambahan.
3. Kandungan Gizi
Jamur mengandung banyak vitamin dan mineral penting, seperti vitamin B, selenium, dan kalium. Meski bergizi, jamur tetap sebaiknya menjadi bagian dari pola makan seimbang, bukan satu-satunya sumber nutrisi.
Sejauh ini, penelitian tentang dampak negatif kombinasi jamur dengan makanan lain masih terbatas. Namun, studi terkait metabolisme purin sudah cukup banyak, dan hasilnya menekankan bahwa penderita asam urat harus mengontrol konsumsi makanan kaya purin, termasuk jamur.
