Lumajang (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur menerima hibah alat Automatic Weather Station (AWS) dan Automatic Rain Gauge (ARG) dari Pemerintah Swiss melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Sejumlah alat ini digunakan untuk memantau cuaca dan curah hujan yang terjadi di sekitar kawasan Gunung Semeru.
Fungsi lain dari alat ini diketahui juga sebagai sistem peringatan dini bagi warga yang bermukim di sekitar kawasan rawan terdampak banjir lahar Gunung Semeru.
Sejumlah alat AWS dan ARG sebelumnya telah dipasang langsung oleh tim gabungan dari PVMBG Bandung, BMKG Juanda, BNPB, BPBD Lumajang, serta perwakilan Kedutaan Swiss.
Plt Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Rohmat Setiawan menjelaskan, sedikitnya di wilayah Lumajang sudah ada empat unit ARG dan satu unit AWS yang sudah terpasang.
Rinciannya, dua unit ARG telah terpasang di wilayah Besukbang dan Tawon Songo di Kecamatan.
Kemudian, satu unit ARG terletak di wilayah pos pantau Gunung Semeru di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Diakui, terdapat juga satu ARG yang sudah terpasang tepat di kawasan Ranu Kumbolo yang termasuk dalam jalur pendakian Gunung Semeru.
“Untuk satu unit AWS itu letaknya di Argosuko, Malang. Nah ini fungsi AWS lebih canggih karena sebagai stasiun yang merecord data curah hujan, suhu, kelembapan, kecepatan arah angin, tekanan udara, hingga radiasi matahari,” terang Rohmat, Kamis (11/9/2025).
Menurutnya, fungsi sejumlah alat AWS dan ARG cukup krusial untuk antisipasi terhadap potensi bencana Gunung Semeru.
“Dengan kondisi geografis Lumajang yang ada di sekitar Gunung Semeru tentu rawan terjadi lahar dingin. Adanya sistem ini, data yang terekam bisa menjadi peringatan dini bagi masyarakat,” tambahnya.
Untuk cara kerja sistem ARG diakui akan langsung terhubung kepada BPBD Lumajang. Sehingga, analisis potensi bencana bisa lebih cepat dilakukan.
Hal ini menjadi penting sebagai langkah mitigasi hingga penanganan terhadap proses evakuasi warga jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
“Jadi, alat-alat ini akan menjadi sistem peringatan dini yang efektif, terutama untuk mengantisipasi banjir lahar Gunung Semeru,” ungkap Rohmad. [has/aje]
