Hendak Berhaji, Warga Pamekasan Meninggal Dunia di Gurun Pasir

Hendak Berhaji, Warga Pamekasan Meninggal Dunia di Gurun Pasir

Pamekasan (beritajatim.com) – Seorang warga Kecamatan Larangan, Pamekasan, berinisial SM dikabarkan meninggal dunia di wilayah Gurun Makkah, Arab Saudi, saat hendak melaksanakan ibadah haji melalui jalur ilegal.

Korban yang diketahui berprofesi sebagai salah satu dosen di universitas swasta di Pamekasan, dikabarkan meninggal dunia diduga mengalami dehidrasi setelah nekat melaksanakan haji melalui jalur ilegal, dan menyusup ke Makkah dengan visa non haji.

“Sebelum berangkat, ia sempat bilang ingin menunaikan ibadah haji. Saat itu kami sempat tanya pakai jalur resmi atau tidak, ia jawab pakai orang. Bahkan kami juga sempat ingatkan agar berhati-hati karena pengawasan di Makkah, lebih ketat dari sebelumnya, tapi ia tetap yakin akan lancar,” kata salah satu rekan sejawat, Ahmad, Selasa (3/6/2025).

Bahkan dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga sempat melarang SM dan membatalkan niat haji karena resikonya relatif tinggi. Namun yang bersangkutan tetap berangkat menuju Arab Saudi, sekitar 25 April 2025 lalu.

“Setibanya di Makkah, SM sempat mengabari jika dirinya sudah menunaikan ibadah umrah pertama. Namun tidak lama setelah itu, komunikasi terputus hingga akhirnya kami mendapat kabar duka,” ungkapnya.

Kabar duka tersebut didapat sekitar 27 Mei 2025, di mana SM dikabarkan meninggal dunia di sekitar wilayah Taniem, salah satu gurun pasir yang berada di sekitar perbatasan Makkah. “Kami kaget, ternyata ia meninggal. Kabarnya ada 10 orang teman yang bersamanya, tujuh di antaranya tertangkap razia, tiga selamat, dan mereka semua pakai visa non-haji,” jelasnya.

Berdasar informasi yang dihimpun beritajatim.com, SM bersama dua orang reknnya terekam kamera drone patroli keamanan Arab Saudi di sebuah gurun, ketiganya diduga kuat mengalami dehidrasi. Kedua rekannya, yakni inisial J dan S dibawa aparat ke rumah sakit, dan setelah dirawat diusir menuju Kota Jeddah.

Sebelumnya SM bersama rombongan juga sempat terjaring razia keamanan Saudi, dan dideportasi ke Jeddah. Namun mereka kembali masuk ke Makkah, melalui jalur gurun dan akhirnya berujung nahas.

Namun hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan, termasuk dari Kasi Haji dan Umrah Kemenag Pamekasan. Sekalipun sebelumnya sempat menyampaikan jika sempat mendapat informasi jika terdapat warga Pamekasan, yang melaksanakan ibadah haji melalui jalur ilegal alias visa non haji. [pin/ted]