Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Hasil Sidang Isbat Diumumkan Jam Berapa? Ini Rangkaian Penentuan Idul Fitri 2025

Hasil Sidang Isbat Diumumkan Jam Berapa? Ini Rangkaian Penentuan Idul Fitri 2025

PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan jadwal sidang isbat untuk menentukan awal Syawal 1446 Hijriah atau Idul Fitri 2025. Pemantauan hilal akan berlangsung di 33 titik di seluruh Indonesia, kecuali Bali, karena bertepatan dengan Hari Raya Nyepi.

Sidang isbat ini bertujuan menetapkan tanggal pasti Hari Raya Idul Fitri 2025. Sebelumnya, pemerintah telah menentukan bahwa 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada 1 Maret 2025.

Selanjutnya, keputusan mengenai Idul Fitri akan ditetapkan melalui sidang isbat yang akan datang. Hasil dari sidang tersebut akan menjadi acuan bagi umat Islam di Indonesia dalam merayakan Idul Fitri secara serentak.

Pemerintah berharap keputusan yang diambil dapat membawa kebersamaan dan memperkuat persatuan dalam menjalankan ibadah di hari kemenangan. Berikut ini adalah informasi lengkap mengenai jadwal dan rangkaian sidang isbat dalam penetapan 1 Syawal, yang telah dilansir dari situs resmi Kemenag dan berbagai sumber lainnya.

Jadwal Sidang Isbat Idul Fitri 2025 Tanggal: Sabtu, 29 Maret 2025 (bertepatan dengan 29 Ramadhan 1446 H) Lokasi: Auditorium HM. Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jalan MH. Thamrin, Jakarta

Rangkaian Sidang Isbat

Pembukaan oleh Kementerian Agama (Kemenag). Seminar Hisab Rukyat – Pemaparan mengenai metode perhitungan astronomi dan pengamatan hilal. Laporan Hasil Rukyat – Penyampaian hasil pemantauan hilal dari berbagai lokasi di Indonesia. Sidang Isbat – Pembahasan dan pengambilan keputusan mengenai 1 Syawal 1446 H. Konferensi Pers – Pengumuman resmi hasil sidang isbat oleh Menteri Agama.

Sidang isbat ini akan dipimpin langsung oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar. Dirjen Bimas Islam, Abu Rokhmad, menjelaskan bahwa penetapan awal Syawal selalu dilakukan pada 29 Ramadhan. Hasil keputusan sidang tersebut nantinya akan menjadi pedoman bagi umat Islam di Indonesia dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri 1446 H.

Jam Pengumuman Hasil Sidang Isbat

Sidang isbat penentuan 1 Syawal 1446 H atau Hari Raya Idul Fitri 2025 akan digelar pada Sabtu 29 Maret 2025 sore. Hal ini dikonfirmasi oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam, Abu Rokhmad.

Sidang isbat akan diawali dengan seminar hisab dan rukyat pada pukul 16.00 WIB. Setelah itu, kegiatan akan dilanjutkan dengan buka puasa bersama dan shalat maghrib.

“Pukul 18.30 WIB sidang isbat, 19.00 WIB konferensi pers,” katanya.

Pemantauan Hilal di 33 Lokasi Seluruh Indonesia

Abu Rokhmad mengungkapkan bahwa pemantauan hilal akan berlangsung di 33 titik yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, khusus di Bali, pemantauan tahun ini tidak akan dilakukan karena bertepatan dengan perayaan Hari Raya Nyepi (Tahun Baru Saka 1947) pada Sabtu, 29 Maret 2025.

Pengamatan hilal ini menjadi bagian penting dalam proses penetapan 1 Syawal 1446 H. Hasil dari pemantauan di berbagai lokasi akan dikaji dalam sidang isbat untuk memastikan apakah hilal sudah terlihat atau belum.

Jika hilal teramati sesuai kriteria yang ditetapkan, maka Idul Fitri akan jatuh pada keesokan harinya. Namun, jika hilal tidak terlihat, maka bulan Ramadhan akan digenapkan menjadi 30 hari.

Penggunaan Metode Rukyat dan Hisab

Selain menggunakan metode rukyat, sidang isbat juga memperhitungkan metode hisab atau perhitungan astronomi. Penerapan metode ini merupakan bagian dari ajaran Islam. Menurut Abu Rokhmad, hal tersebut sejalan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No. 2 Tahun 2024 mengenai Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.

Fatwa tersebut menyatakan bahwa penentuan awal ketiga bulan tersebut dilakukan menggunakan metode hisab dan rukyat oleh Pemerintah RI melalui Menteri Agama, serta berlaku secara nasional.

Sidang Isbat Digelar Tertutup

Sidang isbat akan dilaksanakan secara tertutup. Hasil sidang akan diumumkan kepada masyarakat melalui konferensi pers yang dipimpin oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar. Keputusan ini akan menjadi pedoman resmi bagi umat Islam di Indonesia dalam merayakan Idul Fitri 2025.

Dalam kesempatan berbeda, Abu Rokhmad menjelaskan bahwa metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan hilal) digunakan untuk menetapkan awal bulan Syawal. Menurut perhitungan astronomi, ijtimak atau konjungsi akan terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025, pukul 17.57.58 WIB.

Berdasarkan data astronomi, saat matahari terbenam pada 29 Maret 2025, posisi hilal diperkirakan berada di kisaran minus tiga derajat di Papua dan minus satu derajat di Aceh. Hal ini menunjukkan bahwa hilal kemungkinan sulit untuk terlihat dengan mata telanjang.

Sebagai bagian dari proses verifikasi, rukyatul hilal atau pemantauan bulan sabit akan dilakukan di 33 titik pemantauan yang tersebar di seluruh Indonesia. Setiap provinsi memiliki satu titik pemantauan, kecuali Bali yang tidak melakukan rukyatul hilal karena bertepatan dengan Hari Raya Nyepi.

Dengan adanya kepastian melalui sidang isbat ini, masyarakat dapat mempersiapkan diri untuk menyambut hari kemenangan dengan penuh khidmat dan kebersamaan. Keputusan resmi dari pemerintah akan membantu umat Islam di Indonesia untuk merayakan Idul Fitri secara serentak dan harmonis.***

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

Merangkum Semua Peristiwa