Hasil MRI Siswi SD di Gresik, Penglihatan Menurun & Tak Ada Bekas Luka

21 September 2023, 20:18

Surabaya, CNN Indonesia — Tim dokter merilis hasil pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) terhadap Siswi SD di Menganti, Gresik, Jawa Timur yang diduga dicolok tusuk bakso hingga buta.
Dari hasil MRI itu, Dokter Spesialis Mata RSUD Ibnu Sina Gresik, dr Bambang Tohariyanto mengatakan ada temuan menemukan pasien memang mengalami penurunan penglihatan. Namun, dari MRI yang dilakukan di RS PHC Surabaya itu, dokter tak menemukan ada tanda bekas luka ataupun robekan.
“Hasil pemeriksaan di mata kanan korban kami periksa, hasilnya memang betul terjadi penurunan penglihatan,” kata Bambang saat konferensi pers di Gresik, Kamis (21/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, berdasarkan pemeriksaan fisik makro, kata Bambang, pihaknya tidak menemukan luka atau bekas darah pada mata kanan SAH.
“Dan hasil dari pemeriksaan fisik makro, tidak kami temukan kelainan apapun. Kemudian melakukan pemeriksaan MRI, dapat kami lihat hasilnya tidak dikatakan kelainan apapun, bekas darah ataupun adanya kelainan,” ucapnya.

Namun, Bambang mengaku belum bisa memastikan apa penyebab penurunan penglihatan pada mata kanan SAH. Kemungkinannya bisa karena rabun, gangguan saraf ataupun kelainan kornea.
“Penurunan fungsi penglihatan ini kan macam macam penyebabnya, ada yang karena rabun, ada yang katarak, ada kelainan kornea, atau saraf,” ucapnya.
Bisa juga, kata Bambang, penyebabnya adalah dugaan penusukan yang dialami korban. Namun memang, pihaknya, belum menemukan bekas colokan tersebut.
“Jadi tidak bisa ditarik kesimpulan apapun, karena tidak ada bukti apapun karena tidak menimbulkan bekas, tetapi secara anatomi memang tidak ada, secara fungsi iya [penurunan pengelihatan]. Itu yang terjadi,” katanya.

Pengacara janggal camat tahu hasil MRI sebelum dirilis
Di sisi lain, Abdul Malik selaku kuasa hukum keluarga korban mengaku pihaknya curiga ketika ada camat di sana yang tahu hasil MRI tersebut sebelum dirilis pada Kamis ini dalam konferensi pers di Mapolres Gresik.
Camat yang diduga dari Menganti tersebut, kata Abdul, datang ke rumah SAH dan menemui ayah korban beberapa hari lalu dan meminta agar mencabut laporan perkara tersebut di kepolisian.
Abdul mengatakan ayah dari SAH, Samsul Arif, bekerja sebagai perangkat desa di Gresik.
“Tadi malam tekanan dari Pak Camat, karena orang tua laki-lakinya perangkat desa, sekretaris desa. Ia disuruh bikin surat pencabutan dan minta maaf, kalau enggak akan dipecat, enggak bener ini,” klaim Abdul dalam program CNN Indonesia Prime News, Rabu (20/9).
Saat ditanya, terkait kepentingan Camat, Abdul mengaku tak mengetahuinya. Lebih lanjut, Abdul mengatakan camat itu mengatakan kondisi mata SAH tak buta berdasarkan hasil MRI di RS PHC. Oleh karena itu, kata dia, Camat itu meminta Samsul Arif mencabut laporannya.
“Kita belum tahu, yang baru kita tahu seorang camat bisa tahu hasil daripada PHC, sudah tahu bahwa ‘anak kamu tidak buta, kamu harus mencabut laporan, minta maaf, buat pernyataan, kalau enggak kamu akan saya pecat’, ini kan enggak bener,” ucapnya.
“Yang kita sesalkan itu Pak Camat kok sudah tahu hasil kedokteran, dia itu siapa,” tambahnya.
Abdul juga mengingatkan Samsul agar tak gentar dengan tekanan tersebut dan terus memperjuangkan kepastian hukum anaknya.
“Saya bilang ‘sudah kamu nggak usah takut tekan-tekan itu, kamu nggak usah takut tidak bisa makan,” kata dia.
[Gambas:Video CNN]
CNNINdonesia.com belum dapat mengonfirmasi dugaan intimidasi dari camat itu ke pemerintah setempat. Sementara dari pihak kepolisian, pada Kamis siang, Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima mengatakan sejauh ini pihaknya belum mendapatkan informasi soal dugaan intimidasi itu.
“Sampai saat ini dari hasil pemeriksaan para saksi belum ada keterangan terkait intimidasi tersebut,” kata dia kepada wartawan di Gresik, Kamis.
Sebelumnya, SAH (8) siswi kelas 2 SD di Menganti, Gresik buta usai matanya dicolok dengan tusuk bakso oleh kakak kelasnya. Hal itu terjadi karena korban tak mau memberi uang jajan ke pelaku, yang diduga merupakan kakak kelasnya.
Peristiwa yang terjadi diduga pada awal Agustus lalu di lingkungan sekolah itu mulai ditangani Polres Gresik pada September ini, dan sudah naik status jadi penyidikan. Meskipun sudah berstatus penyidikan, polisi belum menetapkan tersangka.

(frd, pan/kid)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi