Baku –
Presiden Prabowo Subianto memiliki target pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa menyentuh angka 8%. Target ini cukup tinggi mengingat capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia selama ini hanya mentok di angka 5%.
Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim, Hashim Djojohadikusumo, meyakini target pertumbuhan ekonomi tersebut sangat mungkin dicapai. Bahkan dia meyakini pertumbuhan ekonomi 8% bisa dicapai sebelum masa kepemimpinan Prabowo berakhir pada 2029.
“Saya kira 2-3 tahun lagi, kita sudah, ya.” katanya saat ditemui di sela gelaran COP29 di Baku, Azerbaijan, Kamis (14/11/24).
Hashim mengatakan, sejumlah program yang dimiliki pemerintah saat ini dapat membantu ekonomi Indonesia tumbuh lebih tinggi. Di antaranya program makan bergizi gratis dan pembangunan tiga juta rumah setiap tahunnya.
“Ini ada nanti suntikan dana yang begitu masif, ini akan nanti berikan pertumbuhan ekonomi.” kata Hashim.
Program makan bergizi gratis misalnya, Hashim mencontohkan bagaimana program ini akan menggerakkan banyak sekali sektor ekonomi yang bisa memacu konsumsi dengan tumbuhnya lapangan pekerjaan baru dan investasi. Hal ini mengingat program ini akan menyasar sekitar 82 juta orang setiap harinya, mulai dari anak sekolah, prasekolah, dan ibu hamil.
“Program ini nanti akan perlu 82 juta butir telur tiap hari. Berarti ibu-ibu dan peternak-peternak ayam nanti bisa jadi sumber dari makanan itu. Ini hanya satu contoh saja. Nanti ada suplai telor, ada suplai daging ayam, daging domba, atau kambing, dan sebagainya. Ekonomi pedesaan itu nanti akan hidup.” jelas Hashim.
Selain itu, pemerintahan Prabowo juga menargetkan pembangunan tiga juta rumah setiap tahunnya. Pembangunan rumah yang menggerakkan hingga 185 bidang usaha pada proses pembangunan hingga setelahnya diyakini dapat ikut menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Contoh kita Korea Selatan, contoh kita adalah Singapura, contoh kita adalah Republik Rakyat Tiongkok. Di mana di China, selama 35 tahun, perumahan merupakan 25% dari GDP. Terus ada program lain, program food estate. Dan ini juga akan menumbuhkan.” kata Hashim.
“Maka ini semuanya, saya yakin bisa lebih dari 8%. Kalau saya pribadi bisa 9-9,5% ekonomi. Itu saya pribadi, ya.” ungkapnya.
(eds/ara)