Program Livin’ Pasar jadi salah satu yang punya tujuan akhir untuk membangun ekosistem pasar yang terintegrasi. Hal ini berarti dalam pengelolaan pasar, pedagang atau supplier dan pembeli bisa saling terhubung lewat layanan ini. Misalnya dalam pembayaran retribusi dan penggunaan Livin Merchant.
Selain itu, ada juga Mandiri Agen, yang menjadi program mitra antara bank dengan nasabah, baik pengussaha individual maupun yang berbadan hukum. Laku Pandai ala Bank Mandiri ini menghadirkan sarana transaksi berupa aplikasi Mandiri Agen maupun EDC Mini ATM.
Tak hanya sebatas itu, ada juga Mandiri Agen yang menyasar khusus di daerah yang belum terjangkau bank, khususnya wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Program ini memberikan kemudahan akses transaksi perbankan dan nonperbankan, pembukaan rekening tahunan dan pengajuan kredit mikro produktif.
Tidak berhenti di situ, bank berlogo pita emas ini juga memiliki program inkubasi untuk pelaku usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bernama Mandiri DigipreneurHub. Dengan program ini, pelaku usaha bisa langsung memanfaatkan fasilitas yang ada di DigipreneurHub untuk mendapatkan bimbingan agar mampu memproduksi barang tepat sasaran dan memperluas pasar.
Dari sisi fungsi intermediasi, Bank Mandiri juga menyediakan produk kredit investasi atau modal kerja khusus pelaku usaha mikro bertajuk Kredit Usaha Mikro (KUM) dengan pinjaman yang disesuaikan dengan skala usaha mulai dari Rp 10 juta hingga Rp 500 juta. “Kredit (KUM) ini bisa dimanfaatkan pengusaha mikro yang layak namun belum terjangkau oleh bank,” tutur Ali.
Bank Mandiri juga menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) untuk UMKM. Program KUR/KUM bertujuan untuk meningkatkan daya saing pengusaha mikro, mendorong pertumbuhan ekonomi, menyerap tenaga kerja, dan mengentaskan kemiskinan.