Sidoarjo (beritajatim.com) – Jumlah korban meninggal akibat runtuhnya bangunan tiga lantai yang termasuk musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terus bertambah. Hingga Minggu malam (5/10/2025), total korban jiwa tercatat mencapai 45 orang.
Direktur Operasi Basarnas sekaligus SAR Mission Coordinator (SMC), Laksamana Pertama Yudhi Bramantyo, menyampaikan bahwa pencarian pada Minggu sore berhasil menemukan 19 jenazah.
“Bahwa sampai dengan tadi pukul 16.03 WIB hari ini, hari pencarian yang ke-7, kita telah menemukan 19 korban adik-adik kita (santri) dari Pesantren Al Khoziny,” ujarnya di Posko Pencarian, Minggu (5/10/2025).
Dengan tambahan tersebut, total korban meninggal dunia menjadi 45 orang, dua di antaranya ditemukan dalam kondisi tidak utuh. “Menurut perhitungan kami dari total keseluruhan korban yang telah kami laksanakan evakuasi berjumlah 149 orang, dengan keterangan meninggal dunia 45. Di antara 45 itu terdapat 2 body part, jadi (korban) yang utuh 43 orang,” jelas Bramantyo.
Seluruh korban meninggal telah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jawa Timur untuk proses identifikasi lebih lanjut. Bramantyo menegaskan, tim SAR gabungan masih bekerja tanpa henti. “Setelah ini kita tetap akan bergiat, lanjut seperti juga beberapa hari-hari yang lalu. Kita tetap akan memaksimalkan waktu 24 jam, kita stand by atau melaksanakan kegiatan membantu menemukan adik-adik kita yang tertimpa musibah,” katanya.
Sebagai informasi, tragedi runtuhnya bangunan tiga lantai yang juga difungsikan sebagai musala di Asrama Putra Ponpes Al Khoziny terjadi pada Senin sore (29/9/2025). Saat insiden, ratusan santri sedang menunaikan salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan.
Data terbaru Tim SAR Gabungan hingga Minggu malam mencatat, dari total 149 korban, 104 berhasil selamat, 45 meninggal dunia dengan dua korban berupa potongan tubuh, sementara belasan lainnya masih belum ditemukan. (rma/ted)
