Berbeda dengan gelombang sebelumnya, reli perak pada 2025 dipicu kombinasi suplai rendah, lonjakan permintaan dari India, kebutuhan industri, hingga kebijakan tarif.
Rasio emas–perak juga melonjak ke rekor baru pada April, menandakan perak sangat undervalued dan berpotensi naik.
Head of Market Analysis EMEA & Asia Stone X Rhona O’Connell, mengatakan banyak pelaku usaha enggan melepas cadangan perak karena khawatir harga impor akan kembali lebih mahal.
Memasuki musim gugur, permintaan perak meningkat, terutama dari India setelah musim panen selesai. Emas dan perak menjadi pilihan investasi utama bagi para petani yang enggan menyimpan uang di bank.
India merupakan konsumen perak terbesar di dunia dengan penggunaan sekitar 4.000 metrik ton per tahun, terutama untuk perhiasan, perkakas, dan ornamen. Lonjakan permintaan juga bertepatan dengan perayaan Diwali, salah satu musim belanja terbesar di negeri tersebut.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4881567/original/061423100_1719967228-fotor-ai-2024070373734.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)